Ada Kehidupan Setelah Kematian, Ini Bukti Ilmiahnya

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2014 | 18:53 WIB
Ada Kehidupan Setelah Kematian, Ini Bukti Ilmiahnya
Ilustrasi arwah meninggalkan tubuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok peneliti di Inggris berhasil menemukan bukti ilmiah bahwa ada kehidupan setelah kematian. Temuan itu didapat lewat sebuah studi medis yang dilakukan baru-baru ini.

Tim peneliti menghabiskan waktu empat tahun untuk mencari pasien cardiac arrest (henti jantung) untuk diselidiki. Para peneliti mendapati bahwa sekitar 40 persen pasien henti jantung yang selamat dari maut, mengalami kondisi "sadar" di saat mereka dinyatakan meninggal dunia.

Selama ini, para ahli meyakini bahwa otak manusia akan berhenti bekerja dalam waktu 20 sampai 30 detik setelah jantung berhenti berdetak. Menurut mereka, pada periode tersebut, sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk menyadari apa yang ada di sekeliling mereka.

Namun, para peneliti Inggris ini mengungkap sesuatu yang baru. Apa yang mereka temukan sama sekali berlawanan dengan selama ini diyakini para ahli.

Menurut mereka, para pasien henti jantung merasakan pengalaman "sadar" tersebut selama tiga menit setelah jantung mereka berhenti. Hebatnya lagi, mereka bisa menceritakan kembali secara akurat apa yang telah mereka alami setelah mereka dibangunkan kembali dengan alat kejut jantung.

Ketua Riset, Profesor di State University of New York yang juga mantan periset University of Southampton, Dr. Sam Parnia, sebelumnya mengatakan bahwa pengalaman yang dialami para pasien ketika mendekati kematian, hanyalah halusinasi semata.

Namun, seorang yang pernah selamat dari maut mengaku melihat dirinya sendiri sedang dikerumuni dokter dan perawat yang mencoba menyelamatkan nyawanya. Ia sendiri merasa berada di sudut ruangan, memandangi tubuhnya sendiri.

Terkait kesaksian si lelaki berusia 57 tahun itu, Dr. Parnia mengatakan, "Kami tahu bahwa otak tidak berfungsi ketika jantung berhenti berdetak".

"Namun dalam kasus ini, kesadaran berlangsung selama tiga menit," lanjutnya.

"Si lelaki menggambarkan segala sesuatu yang terjadi di dalam ruangan, ia juga mendengar dua denyut pada mesin yang bersuara dengan interval tiga menit. Jadi kami dapat menghitung berapa lama pengalaman itu berlangsung," kata Parnia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI