Suara.com - Dulu ada delapan buah planet yang menemani Bumi mengitari Matahari. Tetapi pada 2006, International Astronomical Union (IAU), lembaga internasional yang berwenang menentukan planet, memutuskan bahwa Pluto bukanlah sebuah planet.
Ketika itu para pakar astronom mengatakan Pluto tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet. Ia, karenanya, diberikan status kelas dua: planet kerdil.
Sejak itu hanya ada delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Bersama-sama mereka mengitari Matahari.
Tetapi keputusan IAU tidak diterima oleh sebagian komunitas astronom, termasuk beberapa kelompok amatir, yang mengatakan bahwa Pluto masih sebuah planet.
Karenanya, baru-baru ini Harvard-Smithsnian Center menggelar debat antara kelompok yang setuju dan yang kontra dengan penetapan Pluto sebagai benda langit non-planet.
Hasilnya mengejutkan. Pluto rupanya masih sebuah planet. Alasannya karena Pluto masih memenuhi tiga syarat sebagai sebuah planet yang ditetapkan oleh IAU.
Ketiga syarat itu adalah masih mengorbiti Matahari, berbentuk bulat, dan merupakan objek paling besar di area sekitarnya, tidak dikelilingi oleh objek lain di sekitar orbitnya, serta punya gaya gravitasi paling dominan di area itu.
Pluto awalnya didepak dari jajaran planet di sistem tata surya kita karena ia tidak memenuhi syarat ketiga. Ia dinilai lebih mirip objek-objek antariksa di sabuk kuiper yang berukuran lebih kecil.
Adapun pluto memang sangat kecil dibanding planet yang lain. Radiusnya cuma sekitar 1200 kilo meter, sama dengan kira-kira 20 persen radius Bumi.
Meski demikian hasil debat tersebut sifatnya tidak mengikat. Tetapi bagi para penggemar Pluto, ini bisa menjadi langkah awal untuk membawa kembali planet itu ke jajaran elit tata surya kita. (Independent.co.uk)