Suara.com - Kelompok peretas Anonymous menyatakan perang dan sudah meretas sejumlah website milik pemerintah Hongkong. Kelompok itu mengobarkan perang karena pemerintah Hongkong menggunakan cara-cara kekerasan untuk membubarkan demonstran pro-demokrasi di wilayah tersebut.
Dalam sebuah video yang dikirim portal berita Amerika Serikat News2share, Rabu (1/10/2014), Anonymous menyamakan gas air mata dan semprotan merica yang digunakan polisi Hong Kong dengan taktik yang digunakan polisi AS untuk membubarkan demonstran di Ferguson, Missouri, AS baru-baru ini.
Anonymous dalam video itu mengancam akan membongkar semua informasi pribadi pejabat-pejabat Hongkong dan membajak semua pusat data online milik pemerintah.
"Saatnya demokrasi dirasakan oleh rakyat Hongkong," bunyi pernyataan kelompok peretas tersebut.
Pada beberapa situs yang sudah diretas Anonymous, ditayangkan logo kelompok itu lengkap tulisan, "Kami muak dan lelah dengan semua omong kosong Anda! Ini operasi Hongkong. Kami tak akan berhenti. Kami tak akan menyerah!"
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ribuan warga Hongkong dalam beberapa terakhir menyemuti kawasan pemerintahan Hongkong, mendesak agar pemerintah menggelar pemilihan umum demokratis tanpa campur tangan pemerintah Cina. (South China Morning Post)