Suara.com - Kebun binatang berisi mikroba untuk pertama kalinya dibuka di Amsterdam, Belanda, Selasa (30/9/2014), untuk mengingatkan manusia bahwa mahluk kecil itu mempunyai fungsi penting bagi keberlangsungan kehidupan di Bumi.
Micropia, nama kebun binatang itu, didirikan dengan menghabiskan dana 10 juta euro atau sekitar Rp153,7 miliar. Kebun binatang itu berlokasi persis di samping gedung Artis Royal Zoo, kebun binatang yang memadukan keaneragaman hewan dengan karya-karya seni adiluhung.
Ide untuk mendirikan kebun binatang mikroba sendiri pertama kali disampaikan oleh Haig Balian, direktur Artis Royal Zoo, sekitar 12 tahun lalu.
"Kebun binatang secara tradisional hanya memamerkan sebagian kecil dari alam, hanya untuk binatang-binatang besar," kata Balian.
"Hari ini kami ingin menampilkan micro-nature," kata Balian, yang percaya bahwa pentingnya mikroba dalam kehidupan sehari-hari sering diremehkan, bahkan sejak mahluk-mahluk kecil itu ditemukan oleh ilmuwan Belanda, Antonie van Leeuwenhoek pada abad 17.
Mikroba sering dihubungkan dengan penyakit, karena bakteri, virus, dan jamur. Tetapi sejatinya banyak mikroba yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia di masa depan.
"Mikroba ada di mana-mana. Itulah sebabnya Anda membutuhkan pakar mikrobiologi yang bisa bekerja di banyak sektor seperti rumah sakit, produsen makanan, industri perminyakan, dan farmasi," jelas Balian.
Mikroba bisa digunakan untuk memproduksi bahan bakar biofuel, mengembangkan antibiotik, dan merancang bibit-bibit tanaman unggul. Mahluk mikroskopis itu juga bisa menghasilkan listrik, memperkuat fundasi bangunan, serta mengobati kanker.
"Kami ingin menunjukkan pada para pengunjung bahwa segala hal di alam saling berhubungan dan betapa pentingnya microba dalam hubungan itu," beber Balian.
Faktanya setiap manusia dewasa mengandung sekitar 1,5 kilogram mikroba dan tanpa mikroba itu manusia akan mati.
Dalam kebun binatang itu para pengunjung bisa menyaksikan koleksi mikroba melalui televisi raksasa yang tersambung dengan mikroskop. Mikroba-mikroba itu disimpan di dalam piringan petri dan tabung eksperimen di dalam ruangan mirip laboratorium.
Kebun binatang itu juga menunjukkan bahwa di banyak tubuh manusia sebenarnya hidup mikroba. Misalnya pada bulu mata manusia terdapat tungau, yang pada tubuhnya terdapat bakteri. Di dalam bakteri itu dengan mudah ditemukan virus-virus.
Pengunjung, menggunakan mikroskop 3D, juga bisa melihat bagaimana mikroba bereproduksi dan melihat model raksasa virus Ebola yang sedang mewabah di Afrika.
Kebun binatang itu juga dilengkapi dengan pemindai mikroba, yang bisa dengan mudah menunjukkan berapa banyak mikroba yang hidup di tubuh pengunjung.
Pengunjung bisa mencoba mencium sebuah perangkat lain yang dinamai "Kiss-o-Meter", yang akan memberitahu berapa banyak mikroba yang berpindah antara dua pasangan yang saling berciuman.
"Tahukah Anda, bahwa ada 700 spesies mikroba hidup dalam mulut Anda? Atau bahwa 80 jenis jamur di tumit Anda?" tanya Balian sambil tersenyum. (Phys.org/AFP)