Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah isu yang menyebutkan kementerian ini telah meminta Twitter untuk menghapus tagar #ShameOnYouSBY sehingga tagar itu hilang pada Sabtu (27/9/2014) malam.
"Bukan pemerintah yang minta, Kominfo juga tidak pernah minta," kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, kepada suara.com, Minggu (28/9/2014).
Ismail menegaskan pemerintah dan Kementerian Komunikasi dan Informatika sama sekali tidak ada kaitan dengan kasus tersebut. Ismail mengaku justru heran dengan raibnya tagar tersebut.
Tagar #ShameOnYouSBY berisi dengan kekecewaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partainya, Demokrat, yang walk out dari sidang paripurna DPR, Jumat (26/9/2014) dini hari. Akibat sikap Demokrat yang dianggap tidak serius berjuang mempertahankan pilkada langsung, akhirnya DPR mengesahkan pilkada diwakilkan ke segelintir anggota DPRD.
Tagar tersebut sempat mendunia, tapi tiba-tiba hilang entah kemana. Tapi, para netizenz kembali membuat tagar baru lagi, #ShamedByYou, dan sekarang menjadi trending topic lagi di Indonesia. Isi tagar ini masih sama dengan sebelumnya.
Ismail menilai konten dalam tagar #ShameOnYouSBY baik untuk edukasi politik masyarakat Indonesia sehingga mustahil pemerintah ingin menghilangkannya. Yang dihilangkan pemerintah, kata dia, hanya konten-konten yang bersifat negatif.
"Itu kan bukan konten negatif. Itu adalah bagian dari pencerahan demokrasi yang harus dipelihara," kata Ismail.
"Itu bagian dari upaya pencerdasan bangsa untuk melihat perbedaan pendapat," Ismail menambahkan.