Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di-bully di media sosial Twitter pascapengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). SBY, yang partai pimpinannya, Partai Demokrat melakukan aksi walk-out dalam sidang paripurna membahas RUU tersebut dinilai menciderai demokrasi yang selama ini dipertahankan sendiri selama 10 tahun masa pemerintahannya.
Tagar #ShameOnYouSBY pun mengemuka di Twitter. Tagar tersebut menjadi yang nomor satu di jajaran topik tren dunia.
Para Tweep yang tidak setuju dengan hasil ketok palu DPR hari Kamis (26/9/2014) dini hari pun menggunakan tagar itu untuk mengungkapkan kekecewaan mereka. Pasalnya, dengan disahkannya RUU Pilkada tersebut, maka rakyat tidak lagi diperkenankan memilih sendiri Kepala Daerahnya.
"Susilo Bambang Yudhoyono is not a statesman & does not deserve to be treated as such. Embarrassment to the country" kicau salah seorang pengguna Twitter yang kurang lebih berarti "Susilo Bambang Yudhoyono bukanlah seorang negarawan & tidak berhak diperlakukan layaknya negarawan. Memalukan negara," twit seorang tweep.
Sebagian menyalahkan sikap Fraksi Partai Demokrat yang semula mendukung opsi mendukung Pilkada secara langsung, namun pada akhirnya memutuskan walk out, ketika merasa tidak diakomodir dalam sidang paripurna DPR.
"Mengusulkan RUU Pilkada, Membuat Opsi, Didukung, tapi malah WO. Dua opsi GILA atau DALANG #ShameOnYouSBY," kicau seorang pengguna.
Sebagian lainnya, menyayangkan keputusan DPR yang dinilai "membunuh demokrasi".
"We will remembering this day as the fallen of our democracy..thx to you mr.president @SBYudhoyono #ShameOnYouSBY," kicau seorang Tweep lainnya yang kurang lebih berarti "Kita akan mengenang hari ini sebagai jatuhnya demokrasi kita.. terima kasih kepada Anda Tuan Presiden @SBYudhoyono #ShameOnYouSBY".