Suara.com - Kaum muda Muslim mulai bergerak melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bukan dengan angkat senjata, namun lewat kampanye bertajuk #notinmyname di media sosial.
Dengan tagar #notinmyname, kaum muda Muslim menegaskan bahwa mereka melarang keras ISIS mengatasnamakan Islam dalam melakukan berbagai aksi kekerasan. Mereka mencoba "menenggelamkan" pesan-pesan kebencian dan kekerasan yang disebarkan kelompok radikal tersebut. Mereka berupaya menggantinya dengan satu kata yang indah "perdamaian".
British Muslims send a clear message to #IS #ISIS sectarian murderers -- #notinmyname pic.twitter.com/i84K9jDQ1h
— Murtaza Ali Shah (@MurtazaGeoNews) September 17, 2014
Kampanye damai ini pertama kali digulirkan oleh badan amal asal Inggris, Active Change. Tujuannya tak lain adalah untuk menunjukkan bahwa Islam yang sejati mengajarkan cinta dan pengampunan.
Muda-mudi Islam di Inggris dan negara-negara lain beramai-ramai mendukung kampanye tersebut. Dengan kicauan, foto Twitter dan Instagram mereka menyerukan bahwa ISIS bukanlah Islam yang sesungguhnya. Mereka menegaskan bahwa "agama kami tidak mengajarkan kebencian dan pembunuhan".
We Muslims condemn ISIS's horrible actions. These terrorist doesn't represent our religion. #NotInMyName pic.twitter.com/JrWsFBP0wv
— Athkar (@athkaar5_) September 19, 2014