Lubang Hitam Raksasa Ditemukan di Luar Angkasa

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 21 September 2014 | 12:27 WIB
Lubang Hitam Raksasa Ditemukan di Luar Angkasa
Lubang Hitam raksasa di Galaksi kerdil M60-UCD1. (NASA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah "supermassive black hole" atau lubang hitam raksasa ditemukan di galaksi kerdil. Lubang hitam itu tertangkap oleh teleskop orbit Hubble.

Lubang hitam itu terlihat di pusat M60-UCD1, sebuah galaksi kecil namun teramat padat. Jaraknya dengan Bumi mencapai 50 juta tahun cahaya.

Galaksi M60-UCD1 memiliki 140 juta bintang. Namun, panjang galaksi tersebut tercatat hanya 300 tahun cahaya. Ukuran itu hanyalah seperlimaratus diameter galaksi kita, Bima Sakti.

Adalah Dr. Anil Seth dari Physics and Astronomy University of Utah yang memimpin tim peneliti galaksi tersebut. Anil mengatakan, lubang hitam adalah fenomena misterius di luar angkasa. Kekuatan gravitasinya sedemikian kuatnya sehingga tidak satupun cahaya yang bisa meloloskan diri dari cengkeramannya.

"Sebuah lubang hitam memiliki massa, namun tidak memiliki volume," kata Anil.

"Semua massanya dimampatkan ke satu titik, sehingga menjadikannya tempat di mana cahaya tak bisa lolos," lanjutnya.

Menurut Anil, itulah sebabnya, jika seseorang sudah menemukan teknologi yang menyamai kecepatan cahaya dan mencoba melewatinya, hal itu tak akan pernah terjadi. Anil menjelaskan, selama ini lubang hitam ditemukan di galaksi-galaksi besar, namun belum pernah ditemukan di galaksi kecil seperti yang mereka temukan.

"Galaksi Bima Sakti memiliki sebuah lubang hitam yang berukuran empat juta kali massa matahari, lubang hitam yang kita temukan di galaksi ini lima kali lebih besar dari lubang hitam di Bima Sakti," kata Anil.

Massa lubang hitam itu 20 juta kali Matahari. Dengan demikian, lubang hitam itu lima kali lebih besar dari lubang hitam di pusat Bima Sakti.

Kemungkinan, M60-UCD1 awalnya adalah bagian galaksi yang berukuran lebih besar. Ia terpisah dan membentuk galaksi baru dengan lubang hitam tersebut.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature itu juga menyebutkan, tak menutup peluang bahwa jumlah lubang hitam yang ada di alam semesta dua kali lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya. (ABC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI