Suara.com - Sebuah penelitian, yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behaviour, mengungkapkan bahwa semakin kesepian seseorang maka semakin sering dia menggunakan jejaring sosial Facebook.
Penelitian yang digelar oleh Hayeon Song pakar komunikasi dari Universitas Wisconsin Milwaukee, Amerika Serikat menemukan bahwa kesepian membuat orang lari ke Facebook dan bukan Facebook yang menyebabkan seseorang kesepian.
Facebook dipilih sebagai fokus penelitian karena sejauh ini ia adalah media sosial yang paling banyak digunakan. Rata-rata pengguna internet dunia menghabiskan 54 persen waktunya di dunia maya untuk mengakses Facebook.
Tujuan penelitian itu, jelas Song, untuk menjawab teka-teki "internet paradox", dua hipotesis yang saling berlawanan tentang internet dan prilaku manusia.
"Apakah menghabiskan banyak waktu dengan komputer membuat manusia tidak bisa berhubungan langsung dengan manusia lain? Atau, apakah internet justru memberi ruang bagi mereka yang pemalu dan canggung untuk berhubungan dengan manusia lain dengan cara yang lebih nyaman ketimbang komunikasi langsung?" beber Song, menjelaskan hipotesis itu.
Dalam penelitian itu Song mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar penelitian yang pernah dilakukan tentang Facebook dan perilaku manusia. Mereka juga mencari riset-riset di internet menggunakan kata kunci "Facebook", "kecemasan", "malu", dan "kesepian".
Hasil analisis Song dan timnya menemukan bahwa ada hubungan lurus antara penggunaan Facebook dan kesepian. Semakin seseorang merasa kesepian, maka semakin banyak waktu yang dia habiskan untuk mengakses Facebook.
Mereka juga menemukan hubungan sebab akibat antara Facebook dan kesepian.
"Kami menemukan bahwa kesepian memicu penggunaan Facebook, bukan sebaliknya," jelas Song.
Tetapi bukan berarti yang tidak merasa kesepian tidak mengakses Facebook. Mereka tetap menggunakan Facebook tetapi juga punya relasi yang kaya di dunia nyata.