Duh, Enaknya Jadi Karyawan dan Tinggal di Markas Google

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 13 September 2014 | 14:40 WIB
Duh, Enaknya Jadi Karyawan dan Tinggal di Markas Google
Salah satu ruang kongkow di Kampus Googleplex.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana rasanya bekerja di sebuah perusahaan yang menyediakan segala-galanya? Yup, betul semua fasilitas dari tempat kongkow yang seru, makanan berlimpah dan anda tak perlu menyewa tempat tinggal lagi.

Beberapa karwayan Google bercerita bagaimana asiknya berkerja dan tinggal di markas Google yang dijuluki Kampus Googleplex.

Karyawan Google yang menjawab pertanyaan di laman Quora, bercerita bahkan penah sampai dua tahun ‘ogah’ keluar dari Googleplex saking nyamannya berkantor di sana.

Dia tak perlu menyewa apartemen yang mahal dan membeli makanan, sampai-sampai, sekalinya keluar si karyawan bisa menabung dan membeli rumah hasil menabung dua tahun bekerja tanpa mengeluarkan uang seperserpun untuk kebutuhannya.

“Ada seseorang yang pernah memakirkan kendaraannya di Crittenden,” cerita karyawan itu mengawali jawabannya.

“Lelaki itu tinggal di caravan selama dua tahun. Mandi di gym, Mencuci di kampus. Makan makanan yang ada di kampus (Googleplex). Setelah dua sampai tiga tahun, dia bisa menabung uang untuk membeli rumah. Sangat cerdas,” ceritanya.

markas Google

Satu saja larangan yang diberlakukan oleh Google, yakni karyawan tidak boleh tidur di kantor meskipun ada tempat untuk rebahan. Jadilah beberapa karyawan memilih tidur di kendaraan mereka di tempat parkir.

“Saya tidur di Volvo saya selama tiga bulan di tempat parkir di bawah gedung 1900. Saya menaruh matras dan memasang gorden dan tidur di sana tiap malam, sampai saya akhirnya pindah bersama teman saya,” kata Brandon Oxendine, seorang designer visual di Google Profile.

markas Google

Seseorang lainnya bahkan ada yang berani tidur selama beberapa pekan di dalam kantor sambil menguji keberanian mereka, meskipun melanggar aturan.

Tapi sementara beberapa orang melakukannya hanya untuk bersenang-senang, ada juga yang tinggal di Google karena alasan yang serius.

Salah seorang programmer Google, Ben Discoe, yang tidak mampu membayar sewa apartemen di San Francisco’s South Bay sejak perceraiannya lebih setahun lalu.

“Saya punya tagihan kredit (di Hawaii) dan tak mampu membayar tunjangan. Tidak ada uang untuk membayar harga sewa South Bay,” katanya.

Dia akhirnya memilih tinggal di mobilnya di Googleplex dan sempai didatangi oleh petugas keamanan internal.

“Tapi setelah tahu kalau lelaki misterius ini yang parkir dengan van putih hanya orang eksentrik dari Google dan bukan pelaku ancaman bom, mereka tidak kembali lagi,” cerita Ben.

Markas Google

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI