Setelah "Ice Bucket Challenge", Muncul Tantangan Bakar Bendera ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 08 September 2014 | 14:25 WIB
Setelah "Ice Bucket Challenge", Muncul Tantangan Bakar Bendera ISIS
Seorang militan membawa bendera hitam ISIS di kota Raqqa, Suriah. (Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kampanye penggalangan dana bagi penderita Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) diadopsi oleh para pengguna media sosial di Lebanon baru-baru ini. Mereka menggelar kampanye yang dinamakan Burn ISIS Flag Challenge.

Dari namanya, jelas sudah bahwa kampanye tersebut mengharuskan pesertanya membakar bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Memang demikian adanya, namun, yang dibakar tak harus bendera. Banner atau kertas bergambar bendera ISIS pun jadi.

Dengan hashtag #BurnISISFlagChallenge warga Lebanon ramai-ramai memposting foto dan video mereka sedang membakar bendera, atau banner bergambar bendera ISIS. Kabarnya, kampanye ini digelar untuk menunjukkan sikap antipati terhadap ISIS, terlebih setelah kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut menggorok leher seorang tentara Lebanon.

Beragam tanggapan pun muncul. Ada yang mendukung, seperti tweep berikut.

"#BurnISISFlagChallenge Lebanon... Kalian luar biasa," kicau akun @DanaMaiden.

"Kami membakar bendera dalam kegeraman untuk memprotes orang yang menyembelih leher untuk kesenangan," kicau pengguna lain yang menyebut dirinya Angry Lebanese.

Namun, banyak pula yang mengecam aksi tersebut. Pasalnya, ada Kalimat Syahadat, pernyataan keimanan umat Islam di bendera tersebut. Bahkan, Menteri Kehakiman Lebanon meminta mereka yang membakar bendera untuk diseret ke meja hijau.

"Pagi ini, sejumlah orang membakar bendera ISIS di Lapangan Sassine dengan simbol bertuliskan: 'Tiada Tuhan selain ALLAH swt, dan Nabi Muhammad saw adalah utusan ALLAH', yang tak lain adalah batu penjuru bagi Islam," kata Menteri Kehakiman Lebanon Ashraf Rifi seperti dikutip oleh Daily Star.

"Simbol tersebut tidak ada hubungannya dengan ISIS dan pendekatan terorismenya," tambah Ashraf.

Ashraf menegaskan, Lebanon akan melindungi simbol-simbol religius dan kesatuan Lebanon. Penegak hukum tidak akan mendiamkan mereka yang membakar bendera tersebut.

Sejumlah aktivis melanjutkan aksi mereka, namun dengan meletakkan tulisan "Terorisme tidak Ber-Tuhan" sebagai ganti kalimat suci tersebut. (Al Arabiya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI