Suara.com - Dunia mungkin sedang terpesona dengan komputer-komputer canggih Apple atau telepon-telepon seluler Samsung yang cerdas. Tetapi siapa sangka, 100 tahun sebelum Masehi sudah ada komputer analog yang digunakan manusia di Bumi, dan yang hingga kini misterinya belum terjelaskan.
Bumi, meski terasa kian sempit, rupanya masih banyak menyimpan rahasia yang memukau.
Setelah ratusan patung berbobot puluhan ton hingga manusia laut yang misterius di balik runtuhnya Peradaban Perunggu (baca: Misteri-misteri Dunia yang Tak Terpecahkan oleh Ilmuwan [Bagian I]), masih ada misteri manuskrip antik berbahasa aneh dan Sumur Duit di Pulau Oak, yang belum bisa dijelaskan secara rasional hingga kini.
Berikut adalah ulasan singkat tentang misteri-misteri itu:
5. Komputer Purba "Antikythera"
Mekanisme Antikythera adalah komputer analog yang sangat rumit, yang ditemukan dalam puing-puing kapal di dekat Yunani pada tahun 1900. Komputer kuno itu digunakan untuk menentukan posisi langit menggunakan serangkaian perangkat perunggu yang sangat rumit.
Alat itu sendiri sudah mengejutkan dunia. Tetapi yang paling memusingkan para ilmuwan adalah, komputer analog itu dibuat sekitar 100 tahun sebelum Masehi.
Perangkat itu juga hadir jauh sebelum manusia mengenal pemahaman astronomi dan fisika modern. Antikythera ada sekitar 1600 tahun sebelum Galileo, orang yang memperkenalkan teori bahwa Bumi bentuknya bulat, lahir.
Sejauh ini, penjelasan rasional di balik Antikythera adalah alat itu dibuat oleh pengrajin yang sangat cerdas dan menggunakan dasar teori pergerakan benda-benda angkasa.
6. Sumur Duit di Pulau Oak
Tidak banyak yang bisa dikenang dari Pulau Oak atau Oak Island, kecuali apa yang disebut "Sumur Duit". Pulau yang terletak di pesisir Nova Scotia, Kanada bagian timur itu tidak mempunyai apa-apa, hanya sebuah sumur misterius yang ditemukan pada 1795.
Jangan terkecoh. Di sumur itu belum ditemukan harta apa pun. Yang membingungkan dari lubang itu adalah konstruksinya yang tidak masuk akal.
Sudah lebih dari dua abad dilakukan penggalian di situs itu dan para peneliti menyaksikan serangkaian konstruksi yang terbuat dari kayu di dalam tanah.
Ketika digali lebih dalam, para peneliti terkejut menemukan mekanisme banjir yang terbentuk dari beberapa saluran air di dalam tanah. Saat digali semakin dalam, lubang itu akan segera dipenuhi air. Dan ketika air dikuras habis, mekanisme unik itu kembali mengalirkan air secepat mungkin ke dalam lubang yang sama.
Dalam penggalian, sempat ditemukan sebuah batu sabak. Di permukaanya tertulis "empat puluh kaki ke di bawah, terkubur dua juta pounds".
Sumur itu sendiri sudah menarik perhatian ribuan orang, termasuk mantan presiden AS, Franklin Delano Roosevelt. Di masa mudanya Roosevelt pernah mencari harga karun di tempat itu bersama teman-temannya.
Meski demikian, hingga kini belum diketahui siapa yang menciptakan dan mengapa sumur itu dibuat.
7. Manuskrip Voynich
Perkembangan ilmu sejarah selalu ditandai dengan penemuan bahasa-bahasa kuno yang akhirnya bisa diterjemahkan atau sandi-sandi di prasasti yang kemudian berhasil dipecahkan. Tetapi jika ada bahasa dan kode yang menjadi duri dalam daging para sejarahwan, maka itu adalah manuskrip Voynich.
Manuskrip itu dibeli oleh pedagang buku langka, Wilfrid Voynich, pada 1912. Jika dilihat sepintas, teks itu tampak biasa saja.
Beberapa paragraf dari buku setebal 240 halaman itu dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram. Buku itu disusun dalam enam bagian. Melihat gambar-gambarnya, telihat buku itu mengulas soal herbal, astronomi, biologi, kosmologi, dan farmasi.
Lalu apa yang luar biasa dari buku itu?
Jika diteliti dengan seksama, buku itu ditulis menggunakan bahasa yang tidak dikenal manusia. Semua upaya untuk memecahkan tulisan itu selalu gagal, setidaknya itu yang terjadi sejauh ini.
Kitab itu terdiri dari sekitar 170.000 karakter, yang tersusun dalam pola yang alami. Jika diperhatikan, buku itu ditulis dengan lancar dan halus. Tidak ditemukan adanya kesalahan atau koreksi. Tidak juga ada tanda-tanda bahwa penulisnya sempat berhenti untuk menulis. Artinya, siapa pun yang menulis buku itu, bahasa yang digunakan sudah sangat dia kenal.
Berdasarkan analisis karbon, manuskrip itu ditulis sekitar tahun 1404 hingga 1438. Hingga kini belum diketahui siapa penulis kitab itu.
Karena upaya untuk menerjemahkannya selalu gagal, banyak yang mengatakan bahwa manuskrip itu adalah "omong kosong" yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bisa dipecahkan.
8. Sinyal "Wow!"
Malam di musim panas 1977 harusnya menjadi malam biasa bagi Jerry Ehman, seorang peneliti sukarelawan di SETI, lembaga yang mencari kehidupan-kehidupan alien di antariksa.
Hingga akhirnya dia dikejutkan oleh sebuah sinyal, yang kemudian dikenang sebagai bukti paling kuat akan keberadaan mahluk luar angkasa di sepanjang sejarah manusia.
Ehman saat itu sedang memindai gelombang radio dari luar angkasa - sebagai bagian dari upaya menemukan alien - saat dia melihat lentingan gelombang di layar komputer, yang sangat kuat. Sinyal itu bertahan selama 72 detik, waktu paling lama yang bisa diukur oleh peralatan yang saat itu digunakan oleh Ehman.
Bukti itu tidak mungkin salah dan tampaknya merupakan gelombang radio yang dikirim dari area sekitar rasi bintang Sagitarius, dekat sebuah bintang yang disebut Tau Sagittarii. Jaraknya sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi.
Ehman menulis kata "Wow!" di atas cetakan sinyal tersebut. Karena itulah penemuan itu disebut "Sinyal Wow!"
Sinyal yang diterima Ehman itu berada di frekuensi yang tepat, yang mustahil dikategorikan sebagai sekedar "noise" atau gangguan gelombang radio biasa. Sinyal itu juga tidak mungkin mengalami gangguan dalam perjalanannya ke Bumi.
Dengan kata lain, jika manusia ingin mengirim sebuah sinyal ke antariksa, untuk berkomunikasi dengan ras alien, maka itu adalah saluran yang paling tepat digunakan.
Meski demikian, semua usaha yang dilakukan belakangan untuk kembali melacak asal muasal sinyal itu selalu gagal. Para astronom hingga kini masih bingung mencari asal dan arti pesan tersebut. (News.com.au)