Trio Fisikawan Temukan Cara Orang Mesir Bikin Piramida

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 30 Agustus 2014 | 04:45 WIB
Trio Fisikawan Temukan Cara Orang Mesir Bikin Piramida
Metode pangangkutan piramida yang diungkap tiga fisikawan. (Tech Times)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah banyak ilmuwan yang mencoba mengungkap bagaimana orang Mesir kuno membangun piramid. Tiga fisikawan asal Universitas Indiana baru-baru ini mengungkapkan teori mereka soal bagaimana para pekerja mengangkat material batu super besar yang digunakan untuk membangun piramida.

Trio fisikawan itu memasangkan gelondong kayu di empat sisi blok batu. Blok batu adalah miniatur dari blok batu pembentuk piramida yang sesungguhnya berukuran (1,27mx1,27mx0,71m) dan berbobot 2,5 ton.

Kemudian, fisikawan J. West, G.Gallagher, dan K.Waters mengikatkan sebuah tambang di antara ujung-ujung gelondong kayu tersebut, dan membuat simpul di bagian atasnya, sehingga gelondong kayu tersebut berputar dan menggerakkan batu. Menurut hitungan mereka, usaha yang diperlukan untuk menggerakkannya hanya 15 persen dari bobot blok batu. Dari situ mereka menyimpulkan, untuk menggerakan batu 2,5 ton itu sejauh setengah meter per detik, maka diperlukan tenaga kerja sekitar 50 orang.

Dalam makalah yang mereka tulis, mereka juga menelaah metode lain yang pernah diungkap para ahli. Salah satunya adalah dengan cara memasangkan balok berbentuk setengah silinder untuk menggerakkan blok batu. Mereka juga menyebut soal penelitian yang mengungkap bahwa orang Mesir menggunakan pasir yang disiram air sehingga mengurangi gaya gesek blok batu dengan pasir.

"Beberapa variasi menggelindingkan blok batu sekarang bisa dianggap sebagai satu di antara metode terbaik yang paling mungkin yang dipakai untuk memindahkan batu-batu piramida besar," tulis mereka dalam makalah tersebut.

West dan Gallagher adalah fisikawan yang berafiliasi dengan Fakultas Kimia dan Fisika di Universitas Negara Bagian Indiana. Sementara Waters berasal dari Fakultas Fisika di Universitas Teknologi Michigan. (Tech Times)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI