Suara.com - Sekelompok hacker berhasil membobol situs bursa saham Suriah. Aksi itu dilakukan sebagai upaya untuk mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad agar mengambil langkah militer terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Para peretas yang menamakan dirinya Project Viridium itu melumpuhkan situs dari satu-satunya bursa saham Suriah. Mereka mengklaim berhasil menembus server dan database bursa saham tersebut.
Project Viridium mengaku sudah menanamkan virus ke dalam komputer-komputer yang dioperasikan oleh ISIS. Bahkan, mereka sudah pula menyerahkan informasi mengenai lokasi yang mereka klaim sebagai tempat persembunyian anggota ISIS. Dengan informasi yang sudah ada di tangannya, Presiden Assad, dituntut untuk segera mengambil inisiatif untuk memberantas ISIS.
Namun, Assad bergeming. Akhirnya, bursa saham Suriah yang dijadikan sasaran lantaran Presiden Assad mengabaikan laporan mereka. Jika tidak diindahkan juga, mereka mengancam akan membeberkan data-data yang ada dalam database bursa saham.
Bursa saham Suriah, Damascus Securities Exchange, dilumpuhkan dengan serangan DDoS, serangan serupa yang juga menimpa jaringan Sony Playstation beberapa hari lalu. Namun, masih belum diketahui bagaimana kelompok peretas itu mendapat akses ke database bursa saham.
Setelah sukses meretas situs bursa tersebut, para peretas merilis pernyataannya di DOXBIN, sebuah situs yang digunakan di kalangan hacker untuk merilis informasi mereka.
Project Viridium mengaku telah malang melintang di dunia peretasan sejak 4 hingga 6 tahun terakhir. Namun, bukan untuk tujuan kejahatan, melainkan untuk melawan para scammer. Belakangan, mereka memfokuskan kerjanya untuk memerangi kelompok teroris lewat dunia maya. (News.com.au)