Suara.com - Apple tampaknya akan menggunakan teknologi layar antigores yang terbuat dari safir pada telepon seluler terbarunya, iPhone 6. Dan menurut sebuah laporan terbaru yang dilansir The Guardian, bulan ini layar safir itu sudah mulai diproduksi masal.
Untuk memproduksi layar safir, yang sebelumnya sudah digunakan untuk melindungi tombol sidik jari dan lensa kamera pada ponsel-ponsel lawas Apple, perusahaan yang bermarkas di California, AS itu sudah meneken kontrak dengan GT Advance Technologies, perusahaan yang juga berpusat di AS.
Kontrak pembuatan layar safir itu diperkirakan bernilai hingga 578 juta dolar AS atau sekitar Rp6,77 triliun.
Apple diperkirakan akan meluncurkan iPhone 6 pada 9 September. Menurut sejumlah laporan iPhone 6 akan terdiri dari dua varian, pertama yang berukuran 4,7 inci dan yang kedua 5,5 inci. Belum diketahui apakah kedua-duanya akan menggunakan layar safir.
Adapun GT, yang salah satu bisnisnya mengembangkan teknologi kristal, sudah membuktikan bahwa kaca safir buatannya antigores dan tahan tidak pecah jika dibanting.
Sementara Apple pada Maret 2012 sudah meraih hak paten teknologi konsep membuat layar-layar tipis dari safir dan melapisi kaca dengan safir. Dengan teknologi itu bisa diproduksi sebuah layar yang sangat kuat dan antigores.
Adapun menurut laporan Wall Street Journal, Apple sudah memesan pembuatan sekitar 70 juta sampai 80 juta iPhone 6 untuk dipasarkan sekitar Natal dan Tahun Baru mendatang. Itu adalah pemesaran terbesar yang pernah dilakukan Apple. Bandingkan dengan pada 2013, Apple hanya memesan sekitar 50 juta sampai 60 juta iPhone 5S dari mitra-mitra pabrik perakitan di Cina. (The Guardian)