Asteroid Raksasa Akan Hantam Bumi

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 16 Agustus 2014 | 07:36 WIB
Asteroid Raksasa Akan Hantam Bumi
Ilustrasi asteroid menabrak Bumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah asteroid berukuran raksasa sedang meluncur cepat menuju Bumi. Diperkirakan, asteroid itu akan menghantam planet yang kita diami ini pada 16 Maret 2880.

Asteroid 1950 DA namanya. Asteroid itu punya peluang satu banding tiga ratus untuk menabrak Bumi pada tanggal dan tahun tersebut. Meski ada kemungkinan meleset, namun sejauh ini, asteroid itulah yang paling berpotensi menumbuk Bumi.

Berdasarkan riset yang dilakukan para peneliti di University of Tenessee, asteroid tersebut memiliki diameter satu kilometer dan meluncur dengan kecepatan 14km per detik.

Menurut riset yang dimuat dalam jurnla Nature tersebut, disebutkan pula bahwa asteroid itu berotasi dengan sangat cepat. Asteroid ini memakan waktu 2 jam 6 menit untuk satu kali berotasi. Rotasi dengan kecepatan seperti itu biasanya membuat asteroid terbang secara terpisah. Namun, kekuatan kohesif yang ada, membuat betu itu tidak terpecah. Kekuatan semacam ini belum pernah ditemukan dalam sebuah asteroid.

Ketika bertumbukan dengan Bumi, asteroid bergerak dengan kecepatan sekitar 61.000 kilometer per jam. Kekuatan tabrakkannya diperkirakan sama dengan kekuatan 44.800 megaton bahan peledak TNT.

Pascatumbukan, yang terjadi kemudian adalah ledakan besar dan tsunami. Setelah itu, terjadi perubahan iklim yang pada akhirnya memusnahkan kehidupan manusia.

Para peneliti yakin, ada waktu untuk mencegah bencana tersebut. Sementara itu, jika diledakkan, hasilnya justru akan semakin buruk. Peledakan akan memecahkan asteroid dan hasilnya, akan terjadi beberapa tumbukan di permukaan Bumi.

Solusinya, menurut mereka, adalah dengan membuat perubahan pada permukaan asteroid yang bisa menghilangkan kekuatan yang menyatukan bebatuan angkasa tersebut. Dengan demikian, asteroid itu terpecah menjadi batu-batu yang lebih kecil. (Telegraph)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI