Suara.com - Selain fenomena Supermoon, dalam beberapa hari terakhir, hujan meteor Perseid juga menghiasi angkasa di atas Bumi.
Hujan meteor ini diberi nama Perseid karena diyakini berasal dari konstelasi bintang Perseus. Kemunculannya disebabkan pergerakan komet Swift-Tuttle, komet berinti raksasa yang melintas dekat bumi dengan “debu-debu ekornya” menyeret banyak meteor.
Memang, menurut Badan Aeronautika dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), hujan meteor belum mencapai puncaknya. Namun, beberapa di antaranya sudah mulai terlihat dan berhasi diabadikan oleh fotografer. Meteor-meteor itu tertangkap kamera di atas sebuah ladang kincir angin di Bogdanci, Skopje, Makedonia.
"Bintang-bintang jatuh" itu tertangkap kamera pada 13 Agustus 2014 dini hari waktu setempat. Menurut para pakar, jika langit malam cerah, biasanya bisa terlihat hingga 100 “bintang jatuh” setiap jamnya.
Meski begitu, seperti disarankan situs Earthsky.org, peminat tetap bisa maksimal menyaksikannya pada tengah malam hingga menjelang subuh.