Suara.com - Bos besar Facebook, Mark Zuckerberg, konon pernah mengancam akan memenggal kepala karyawannya dengan sebilah pedang samurai. Benarkah berita tersebut?
Adalah Noah Kagan, seorang mantan karyawan Facebook yang mengungkap cerita itu. Kisah itu ia cantumkan di bukunya, "How I Lost 170 Million Dollars". Dalam buku tersebut, Kagan menceritakan kehidupannya saat masih bekerja di Facebook.
Menurut Kagan, ia dipecat pada tahun 2006. Jika ia tetap bekerja di sana, mungkin ia bisa mendapat 0,1 persen saham perusahaan. Bila ditotal, dia akan memiliki kekayaan hingga 170 juta Dolar atau sekitar Rp1,9 triliun.
Kagan juga menceritakan bahwa ketika itu, Zuckerberg baru berusia 23 tahun, sehingga dinilai belum dewasa dalam mengelola manajemen perusahaan. Ia pun mengenang kejadian di mana Zuckerberg menyiramkan air ke komputer karyawannya, lalu berteriak-teriak padanya karena tidak suka dengan hasil kerjanya.
Namun, tidak adil jika peristiwa yang diceritakan Kagan hanya dilihat dari sudut pandangnya. Memang, mengancam karyawan untuk memenggal kepalanya dengan pedang terdengar agak berlebihan. Sepertinya, tidak mungkin Zuckerberg bersungguh-sungguh akan melakukan hal itu. Namun, di sisi lain, ancaman itu juga tak tepat jika disebut sebagai cara memotivasi karyawannya.
Selain itu, soal menyiram komputer karyawan dengan air, tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi. Bisa saja, sang CEO melakukan itu karena si karyawan tidak bekerja dengan baik.
Tentu saja, usia juga tidak bisa berbohong. Zuckerberg adalah pemuda biasa yang masih minim pengalaman dalam menjalankan sebuah perusahaan raksasa.
Sekarang, tidak menutup kemungkinan Zuckerberg sudah merubah sikap. Karena seiring usia, perasaan dan kebijaksanaan seseorang kian bertambah pula. (Tech Times)