Suara.com - Hari ini, 105 tahun silam, Clarence Leonidas Fender lahir di Anaheim, California, Amerika Serikat. Lelaki yang lebih dikenal dengan nama Leo Fender itu adalah si pencipta Fender, salah satu gitar elektrik paling terkenal di dunia.
Sejak usia 13 tahun, Leo sudah tertarik pada bidang elektronika. Di usia masih sangat belia, Leo sudah membuka kios servis radio kecil-kecilan di rumah orangtuanya. Selepas kuliah akuntansi, Leo bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya sebagai akuntan. Krisis ekonomi yang melanda AS kala itu membuat Leo diberhentikan dari pabrik ban, tempat terakhirnya bekerja.
Jadi pengangguran, Leo tak patah semangat. Bermodalkan duit pinjaman, Leo buka usaha sendiri, servis radio pada tahun 1938. "Fender Radio Service" namanya. Piawai membuat perangkat pengeras suara dan amplifier, Leo pun kerap dapat pesanan dari musisi dan pemusik band setempat.
Pada tahun 1945, bekerja sama dengan musisi gitar lap steel, Clayton Orr Kauffman, Leo mendirikan K&F Manufacturing Corporation. Mereka membuat gitar jenis lap steel yang sudah dilengkapi dengan spul elektrik buatan Leo. Mereka memasarkannya satu paket dengan amplifier bikinan Leo yang ia bubuhi merek Fender, sesuai nama belakangnya.
Di akhir 1940an, gitar elektrik mulai populer. Leo sang visioner pun melihat peluang itu dan merancang sebuah gitar elektrik yang nyaman dipegang, disetel, dan dimainkan. Akhirnya, pada tahun 1950, mahakarya pertama seorang Leo Fender dirilis. Fender Telecaster, demikian gitar itu dinamakan. Sejak saat itu, Telecaster jadi gitar yang paling banyak dipakai di kalangan musisi, bahkan hingga saat ini.
Berbekal masukan dari sejumlah musisi, Leo membuat karya keduanya, Stratocaster, pada tahun 1953. Gitar buatannya yang satu ini diklaim memiliki fitur-fitur yang lebih baik daripada pendahulunya, Telecaster. Gitar ini juga meledak di pasaran. Musisi dan gitaris dunia seperti Yngwie Malmsteen dan Jeff Beck masih menjadikan Stratocaster sebagai senjata utama mereka hingga kini.
Tak hanya gitar, Leo juga membuat gitar bass, dan amplifier. Bahkan, ampli buatan Leo jadi pedoman bagi produsen amplifier sekelas Marshall dan Mesa Boogie.
Sayang, kesehatannya memburuk akibat sinusitis dan Leo memutuskan menjual perusahaannyadi tahun 1965. Setelah berobat dan sembuh, Leo mendanai pendirian sebuah perusahaan lain yang ia beri nama Music Man. Lagi-lagi Leo membuktikan dirinya sebagai "empu" gitar yang mumpuni. Ia membidani bass StingRay yang menjadi salah satu andalan Music Man hingga kini.
Tahun 1979, Leo dan kawan lamanya, George Fullerton, membuat perusahaan G&L. Mereka membuat gitar yang tak jauh berbeda dengan tampilan Telecaster dan Stratocaster, namun memiliki teknologi yang lebih baik.
Leo meninggal dunia pada 21 Maret 1991 akibat penyakit parkinson yang dideritanya. Setahun berselang, namanya dicatatkan dalam daftar Rock and Roll Hall of Fame, sebuah prestasi yang bisa dibilang unik. Pasalnya, meski bisa dibilang begawannya para pembuat gitar, Leo sendiri tidak bisa bermain gitar.