Suara.com - Berkat bantuan Microsoft, pihak berwenang di Amerika Serikat berhasil menangkap seorang lelaki di Pennsylvania karena menyimpan dan membagikan foto-foto pornografi anak.
Microsoft mengungkap kejahatan itu setelah menemukan foto-foto vulgar seorang bocah perempuan dalam akun penyimpanan data komputasi awan lelaki tersebut. Tersangka juga diketahui berusaha mengirim dua foto cabul itu menggunakan layanan email Microsoft.
Unit kejahatan digital Microsoft membocorkan upaya bejat lelaki itu ke pusat perlindungan anak nasional AS, yang merupakan lembaga pusat pelaporan pelecehan terhadap anak-anak.
Lembaga itu lalu bekerja sama dengan polisi untuk menangkap tersangka pada 31 Juli, demikian lapor The Guardian.
Meski demikian Microsoft mengatakan pihaknya tidak mengintip isi email tersangka, tetapi menggunakan teknologi otomatis yang berbasis analisis piksel gambar.
"Kami menggunakan teknologi otomatis untuk mendeteksi perilaku cabul," kata Mark Lamb dari unit kejahatan digital Microsoft.
Menurut dia pornografi anak melanggar syarat dan ketentuan penggunaan layanan Microsoft. Karenanya raksasa peranti lunak AS itu menggunakan teknologi pelacakan gambar otomatis untuk menyaring konten-konten yang berpotensi kriminal.
"Pada 2009 kami mengembangkan PhotoDNA, sebuah teknologi yang berguna untuk mencegah peredaran foto-foto anak yang bersifat eksploitatif," jelas Lamb.
PhotoDNA adalah software yang bisa memindai dan mendeteksi foto cabul dengan menganalisis piksel gambar. Oleh karena itu tidak ada satu pun pekerja Microsoft yang harus mengintip ke dalam email atau falitas penyimpanan data lain milik pengguna.
Sebelumnya, masih dalam pekan yang sama, Google membantu pihak berwenang AS menangkap seorang penyebar dan penikmat pornografi anak di Texas, AS karena mengirim foto-foto cabul menggunakan Gmail.
Meski demikian Google tidak menjelaskan bagaimana cara mereka mengetahui adanya foto-foto tersebut di dalam Gmail, sehingga memantik kekhwatiran akan kerahasiaan dan privasi pengguna email.