Suara.com - Setelah 10 tahun berpetualang meniti lintasan berjarak miliaran kilometer di tata surya kita, wahana antariksa Rosseta akhirnya berhasil mendekati komet 67P yang memang menjadi misinya sejak diluncurkan pada 2004.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah antariksa, sebuah pesawat berhasil bermanuver mendekati sebuah komet yang melesat dengan kecepatan tinggi. Rosetta dalam misinya itu akan memetakan permukaan dan meneliti komet bernama lengkap 67P/Churyumov-Gerasimenko.
"Setelah perjalanan selama 10 tahun lima bulan empat hari, setelah lima kali mengitari Matahari, dan meniti jarak 6,4 miliar kilometer, dengan bangga kami mengumumkan bahwa 'kami sudah sampai'," kata Jean-Jacques Dordain, direktur jenderal badan antariksa Eropa (ESA).
Diluncurkan dari roket Ariane pada Maret 2004, Rosetta sudah berpetualang di Tata Surya Bima Sakti untuk mengintai komet 67P. Dalam perjalanannya wahana itu menggunakan gaya gravitasi Bumi dan Mars untuk menambah kecepatan terbangnya.
Untuk menghemat energi, wahana yang dikendalikan dari pusat kendali ESA di Darmstadt, Jerman itu diatur agar masuk ke mode hibernasi selama 31 bulan. Rosetta baru dibangunkan kembali pada Januari silam.
Selama dua bulan terakhir, Rosetta berhasil melakukan sejumlah manuver untuk memperlambat lajunya, agar bisa terbang mendekati komet 67P.
Komet 67P sendiri melesat dengan kecepatan 55.000 km per jam, sehingga Rosetta harus melambatkan lajunya agar bisa terbang berdampingan dengan komet buruannya, selama setahun ke depan.
Rencananya pada November mendatang, pusat kendali Rosetta akan berupaya mendaratkan sebuah robot bernama Philae ke permukaan 67P. Jika berhasil, pendaratan itu akan menjadi yang pertama dalam sejarah panjang teknologi antariksa dunia. (CNN/BBC)