Studi: Populasi Manusia Tekan Jumlah Invertebrata

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2014 | 13:17 WIB
Studi: Populasi Manusia Tekan Jumlah Invertebrata
Ilustrasi ngengat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa meningkatnya jumlah manusia di dunia telah menyebabkan berkurangnya rata-rata jumlah mahluk invertebrata hingga 45 persen dalam 35 tahun terakhir.

Dalam studi yang diterbitkan pada jurnal Science edisi 25 Juli silam, para peneliti dari Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Meksiko menemukan bahwa berkurangnya jumlah invertebrata disebabkan oleh dua faktor: hilangnya habitat dan perubahan iklim.

Di Inggris misalnya, wilayah yang tadinya dihidupi oleh serangga berkurang 30 hingga 60 persen dalam 40 tahun terakhir.

Berkurangnya jumlah invertebrata sendiri tidak bisa dianggap sepele. Serangga seperti laba-laba, kupu-kupu, dan siput sangat besar perannya terutama dalam mengendalikan hama, siklus makanan, dan bahkan untuk menyaring air.

"Kami sangat terkejut menemukan berkurangnya invertebrata dalam jumlah yang sama dengan binatang-binatang yang lebih besar," kata Ben Collen, ilmuwan dari University College London, salah satu peneliti dalam studi tersebut.

"Meski kami belum paham betul apa dampak jangka panjang fenomena ini, kita kini sedang dalam bahaya akan kehilangan bagian integral dari ekosistem tanpa sepenuhnya mengerti apa peran yang mereka mainkan di dalamnya," sambung Collen.

Para peneliti mengaku, kini sedang berusaha mengerti bagaimana ekosistem berubah akibat perubahan jumlah invertebrata itu.

"Pencegahan berkurangnya jumlah invertebrata memerlukan pemahaman yang lebih baik akan spesies mana yang menang dan kalah dalam persaingan untuk bertahan hidup," beber Collen, mengacu pada teori Darwin.

Dia juga mengatakan bahwa ilmuwan perlu mengembankan cara dan alat untuk memahami dampak perubahan ekosistem untuk bisa mencari langkah prioritas dalam mencegah terus berkurangnya keberagaman mahluk hidup di dunia. (Science World Report)

REKOMENDASI

TERKINI