Suara.com - Belakangan muncul tren selfie baru di media sosial. Selfie itu dikenal sebagai "Bomb Shelter Selfies" atau Selfie Bunker Bom.
Para pembuat selfie tak lain adalah warga Israel yang berlindung dari serangan roket Hamas. Sembari berlindung di dalam bunker yang disediakan, mereka menjepret diri mereka dan mengunggahnya ke media sosial.
Tak sedikit yang memperlihatkan foto-foto mereka sedang berbusana seadanya karena serangan roket yang bisa datang kapan saja. Ada pula yang berpose sambil membelalakkan mata dan menjulurkan lidah seolah mereka benar-benar takut.
Adalah Sara Eisen, seorang warga Beit Shemesh, yang pertama kali mempopulerkan tren tersebut. Ia membuat grup bernama "Bomb Shelter Selfies" dan menjadi populer di internet.
"Selalu ada selfie untuk semua, jadi saya berpikir kenapa saya tidak membuat selfie di bunker bom?" kata Eisen kepada Haaretz.
Namun, tidak semua netizen senang dengan apa yang mereka lakukan. Aksi mereka justru dinilai sebagai penghinaan bagi korban tewas Palestina.
"Tebak siapa yang tidak punya tempat berlindung? Anak-anak Gaza. Ponsel-ponsel mereka yang menipis baterainya dipakai untuk kondisi darurat daripada sekedar untuk berselfie ria... Sebab siapa tebak yang menguasai pasokan listrik? Israel," tulis seorang netizen.
"Sementara, perempuan dan anak-anak Palestina tidak punya bunker perlindungan mewah saat bom-bom Israel jatuh dari langit. Ini bukan perang. Ini pembersihan etnis," tulis lainnya.
Namun Eisen membantah komentar-komentar tersebut dan mengaku tidak menyesal melakukan itu.
"Ada yang menyebut kami tersenyum atau tidak mati adalah bukti bahwa kami tidak menderita," kata Eisen membela diri. (The Australian)