Suara.com - Belakangan, media online di negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dihebohkan dengan sosok Sabina Altynbekova, pevoli cantik asal Kazakhstan. Namun, popularitas Sabina justru membuat rekan setimnya jengkel lantaran para fans hanya memelototi Sabina dan tidak lagi peduli pada pertandingan.
Sabina Altynbekova awalnya adalah gadis biasa-biasa saja. Sabina merupakan anggota tim nasional voli putri asal Kazakhstan. Namun, namanya mulai mengemuka saat ia ikut serta dalam kejuaraan voli U-19 tingkat Asia di Taipei, Taiwan baru-baru ini.
Kecantikannya langsung menuai puja puji dari netizen di Asia Tenggara, tak terkecuali pengguna internet dan media sosial dalam negeri. Jika biasanya media hanya menulis secuplik berita tentang kejuaraan tersebut, kini mereka rela memuatnya dalam 10 halaman. Namun, bukan tentang pertandingan voli, melainkan ulasan dan foto-foto Sabina, si cantik bertinggi badan 182 sentimeter itu.
Namun, tak dinyana, popularitasnya justru membuat rekan-rekan setimnya jengkel. Sebuah media lokal bahkan mengkritik obesesi netizen terhadap perempuan kelahiran 5 November 1996 itu.
"Para fans hanya memandanginya dan mereka tidak mengikuti kejuaraan lagi," sebut Vesti, media populer asal Kazakhstan.
Bahkan, pelatih timnya juga melontarkan komentar senada.
"Sangat tidak mungkin untuk bekerja seperti ini. Penonton bertingkah layaknya hanya ada satu pemain saja di kejuaraan ini," kata pelatih timnas voli putri U-19 Nurlan Sadikov.
Namun, komplain mereka bagaikan angin lalu bagi netizen yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan Sabina. Setiap foto Sabina yang diunggah ke media sosial selalu mendapat ratusan komentar. Demikian pula dengan laman Facebook yang mengatasnamakan dirinya, di-follow oleh ribuan follower.
Menanggapi hal itu, Sabina pun angkat bicara. Ia berharap agar para fans berhenti membuat laman media sosial yang mengatasnamakan dirinya dan terfokus pada pertandingan voli yang ia mainkan bersama timnya.
"Saya merasa tersanjung awalnya, tapi sepertinya semuanya makin terasa berlebihan. Saya ingin berkonsentrasi untuk bermain voli dan menjadi terkenal atas permainan saya, bukan lainnya," tutur Sabina polos. (Dailymail)