Studi: Hanya Butuh Setengah Detik untuk Jatuh Cinta

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 20 Juli 2014 | 17:11 WIB
Studi: Hanya Butuh Setengah Detik untuk Jatuh Cinta
Ilustrasi pasangan (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kita tentu sudah tak asing dengan istilah cinta pada pandangan pertama. Dalam kenyataannya, tak sedikit pasangan yang mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Lalu adakah penjelasan ilmiah di balik perasaan yang muncul saat orang merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama?

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas Chicago mencoba menganalisa pergerakan mata untuk menentukan apakah seseorang benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama ataukah hanya tertarik secara seksual saja saat melihat seseorang yang belum dikenalnya.

Para peneliti universitas tersebut membagikan foto hitam putih dari pasangan dan juga seseorang yang belum mereka kenal. Mereka lalu melakukan analisa dengan mengamati pergerakan mata seseorang saat melihat foto-foto itu.

Hasilnya cukup mengejutkan karena mereka menemukan pola-pola yang sama dari gerakan mata terhadap rasa cinta dan nafsu.

Studi itu menyebutkan, saat seseorang merasa jatuh cinta pada seseorang yang tak dikenalnya, posisi mata akan langsung mengarah ke wajah orang itu dan tidak akan beranjak dalam beberapa saat.

Sedangkan, jika seseorang hanya tertarik secara seksual pada orang lain saat pandangan pertama, maka mata orang tersebut akan bergerak dan mellihat bagian-bagian lain dari tubuh orang itu.

“Dengan mengidentifikasi pola gerakan yang terjadi pada mata, penelitian ini bisa memberikan kontribusi pada tanda-tanda biologis seseorang untuk membedakan apakah seseorang merasakan cinta atau hanya sekedar nafsu,” kata salah satu peneliti, John Cacioppo.

Ada temuan lain yang juga menarik dari penelitian ini. Mereka menemukan bahwa untuk menentukan apakah seseorang jatuh cinta atau sekedar ketertarikan seksual pada pandangan pertama hanya dibutuhkan waktu setengah detik saja. (Sciencefocus)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI