Suara.com - Facebook akan bekerja sama dengan perusahaan pemeringkat televisi Nielsen untuk mengetahui perilaku penggunanya dalam menonton televisi. Caranya, pengguna Facebook akan memindai data penggunanya yang menonton TV dari telpon seluler atau tablet dan mengirimkan umur serta jenis kelamin kepada Nielsen.
Hal ini diperlukan pemasang iklan untuk mengetahui kebiasaan menonton televisi secara online. Selama beberapa dekade, Nielsen telah merekrut keluarga untuk melaporkan tontonan yang mereka saksikan di rumah.
Kini, Nielsen memperluas sasarannya dari unit keluarga dengan bantuan Facebook dan juga sejumlah agregator data.
Definisi dari menonton televisi terus berubah dengan cepat. Orang tidak lagi menyaksikan televisi dari ruang santai di rumah. Mereka sudah bisa menyaksikan program favoritnya di TV lewat laptop, telepon pintar dan juga tablet. Tidak laman lagi, siaran televisi bisa disaksikan lewat jam tangan pintar.
Kerja sama antara Facebook dengan Nielsen merupakan bagian dari kampanye untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kebiasaan orang menggunakan komputer atau alat mobile lainnya untuk hiburan. Selain itu, kerja sama itu juga untuk membawa penonton ke era digital.
“Dunia telah berubah dengan drastis jadi kami harus mengembangkan cara untuk mengukur sehingga bisa menangkap sempalan dari cara mereka menonton,” kata Wakil Presiden Nielsen, Cherryl Idell.
Namun, kerja sama Facebook dengan Nielsen itu dianggap telah melanggar pruang privasi pengguna.
“Yang menarik perhatian adalah ketika saya menonton video di suatu tempat dan tiba-tiba Facebook tahu apa yang saya tonton,” kata Chris Conley, pengacara di American Civil Liberties Unnion di California Utara.
Namun, Facebook dan Nielsen menjawab kekhawatiran itu dengan mengatakan, identitas pengguna yang akan diberikan kepada Nielsen tidak diberikan lengkap untuk menjaga privasi. (LATimes)