Suara.com - Selama ini, senjata yang bisa dikendalikan arah geraknya adalah peluru kendali (rudal). Namun, baru-baru ini, sebuah proyek Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) berhasil mengembangkan sebuah peluru yang bisa dikendalikan supaya tidak meleset dari target.
Peluru berkaliber 50 milimeter itu dikembangkan oleh Badan Proyek Riset Pengembangan Pertahanan (DARPA), sebuah badan milik Kementerian Pertahanan AS. Program tersebut diberi nama Extreme Accuracy Tasked Ordnance (EXACTO).
Peluru hasil pengembangan EXACTO dapat berubah dari arah semula dan menghantam target. Peluru ini sudah dikembangkan sejak beberapa tahun belakangan, namun DARPA baru merilis video uji cobanya pada hari Senin.
Peluru tersebut mengadopsi sistem pengendalian optik jarak jauh. Dengan sistem ini, seorang penembak jitu dapat melakukan penyesuaian terhadap objek bergerak, cuaca, dan angin.
Menurut keterangan DARPA, peluru ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi sniper (penembak jitu) dan menyembunyikan posisi sesungguhnya dari seorang penembak jitu. Dengan demikian, si penembak jitu tidak akan langsung terdeteksi keberaannya dalam pertempuran.
Sebenarnya, sejumlah video game sudah menampilkan teknologi ini jauh sebelum peluru ini terwujud. Salah satunya adalah pada game Tom Clancy's Ghost Recon: Future Soldier. Dengan munculnya peluru ini, maka senjata yang awalnya hanya fiksi itu, benar-benar menjadi kenyataan.
Saat ini, sistem kendali peluru ini masih dalam tahap penyempurnaan. Belum diketahui kapan akan dipakai oleh tentara. (Mashable)