Sekitar "Iron Dome", Perisai Israel yang Tangkis Roket Hamas

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 13 Juli 2014 | 20:04 WIB
Sekitar "Iron Dome", Perisai Israel yang Tangkis Roket Hamas
Seorang tentara Israel sedang berjalan di depan peluncur rudal sistem Iron Dome (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki hari keenam serangan udara Israel ke Gaza, ratusan warga Gaza tewas. Hingga Minggu (13/7/2914), bom-bom jet tempur Israel memporak-porandakan Gaza yang dikuasai Hamas dan menewaskan 150 warga, 85 di antaranya warga sipil dan anak-anak.

Hamas membalas dengan hujan roket ke wilayah Israel. Menurut militer Israel, sejak Selasa (8/7/2014), lebih dari 800 roket meluncur ke wilayahnya. Tetapi anehnya ratusan roket itu belum menelan korban jiwa dan hanya bisa melukai warga Israel.

Lalu apa rahasia Israel?

Bukan mantra atau ajian. Israel mengandalkan sistem pertahanan yang disebut "Iron Dome" atau jika diterjemahkan bebas sebagai "Kubah Besi". Inilah kunci Israel melumpuhkan serangan Hamas.

Pertama kali terdengar, orang mungkin menganggap kubah besi semacam gelembung raksasa yang melindungi kota-kota Israel dari roket. Tetapi tidak. Iron Dome adalah misil-misil yang diluncurkan dari darat dan bertugas menghalau roket-roket Hamas di udara.

Bagaimana cara Iron Dome bekerja?

Iron Dome sebenarnya terdiri dari beberapa baterai, yang biasanya mencakup enam peluncur rudal portable (mudah dipindah-pindah). Setiap baterai dilengkapi dengan radar yang bertugas untuk mengidentifikasi target, dalam hal ini roket Hamas. Sistem ini sangat mudah diangkut, dipindahkan, dan hanya butuh beberapa jam untuk disiapkan.

Rudal yang digunakan sangat lincah. Panjangnya hanya 3 meter, diameternya 15 cm, dan bobotnya 90 kg. Kepala rudal diyakini berisi 11 kg bahan peledak berdaya ledak tinggi. Daya jangkaunya sekitar 4 sampai 70 km.

Sistem Iron Dome bisa mengatasi banyak ancaman sekaligus dan beroperasi di segala tipe cuaca. Israel sering memuja-muja sistem ini sebagai terobosan dalam hal pertahanan dan sistem radar.

"Radar mendeteksi sebuah roket saat diluncurkan dan menginformasikan jalur yang akan dilewati roket itu ke pusat kendali, yang kemudian menghitung lokasi jatuhnya roket. Jika lokasi masuk dalam wilayah yang harus dicegat, maka rudal akan mencegat roket itu. Bahan peledak di dalam rudal akan meledak di dekat roket, di area yang tidak akan menyebabkan jatuhnya korban," jelas IDF, angkatan bersenjata Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI