Suara.com - Stasiun televisi pemerintah Cina, pada Jumat (11/7/2014), mengatakan teknologi pelacak lokasi pada iPhone, telepon seluler pintar buatan Amerika Serikat, merupakan ancaman terhadap keamanan negara.
Dalam sebuah tayangan China Central Television (CCTV), mengeritik fungsi penentu lokasi pada sistem operasi iOS 7 yang bisa melacak dan mencatat lokasi dari pengguna ponsel pintar iPhone.
Mengutip sejumlah ilmuwan, tayangan itu menjelaskan bahwa orang yang punya akses ke data lokasi itu bisa mengetahui situasi perekonomian Cina atau bahkan rahasia negara.
Apple sendiri belum mengomentari tayangan itu. Tetapi dalam deskripsinya produsen perangkat komputasi asal California itu mengatakan teknologi itu bisa digunakan penggunanya untuk mencari rute perjalanan dan bisa dimatikan jika tidak dibutuhkan.
Tayangan CCTV itu merupakan tantangan bagi Apple di pasar Cina. Apple memang hanya menguasai 6 persen pangsa pasar ponsel di Cina dan kalah jauh dari ponsel-ponsel bersistem Android, termasuk saingan beratnya Samsung.
Tetapi Apple menguasai pangsa pasar ponsel di kelas menengah ke atas. Menurut perusahaan riset pasar Umeng, sekitar 80 persen smartphone yang berharga di atas 500 dolar AS (Rp5,7 juta) di Cina adalah iPhone.
Di Cina pengguna iPhone biasanya adalah para pejabat pemerintah dan pengusaha. Tahun lalu, istri presiden Cina, Peng Liyuan tertangkap kamera sedang menggunakan iPhone. Belakangan dia sering terlihat menggunakan ponsel buatan perusahaan Cina, ZTE. (Wall Street Journal)