Suara.com - Stasiun observasi luar angkasa Arecibo di Puerto Rico menangkap sebuah sinyal radio singkat dari luar Galaksi Bima Sakti baru-baru ini.
Sinyal itu pulalah yang ditangkap oleh teleskop radio di New South Wales, Australia. Bahkan, teleskop itu yang lebih dahulu mendeteksinya. Namun, para ilmuwan sempat mengesampingkan laporan itu karena hanya fasilitas itu yang mendeteksinya.
Ceritanya menjadi berbeda saat stasiun observasi di Poerto Rico juga menangkap sinyal itu. Tangkapan sinyal itu menepis keraguan yang ada selama ini.
"Hasil ini menjadi penting karena menepis keraguan bahwa sinyal radio itu benar-benar sinyal kosmik," kata penyidik di stasiun observasi Puerto Rico Victoria Kaspi.
Kaspi menilai, gelombang radio itu berasal dari luar galaksi Bima Sakti.
"Gelombang radio itu menunjukkan tanda-tanda bahwa itu berasal dari luar galaksi kita - benar-benar prospek yang menjanjikan," imbuh Kaspi.
Lalu, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, dari mana asal sinyal tersebut? Hingga kini, hal itu masih menjadi misteri bagi para ahli astrofisikawan. Belum ada pemahaman yang sama di antara mereka. Sinyal tersebut tertangkap sebanyak 10.000 kali dalam sehari.
Asal dari sinyal itu bisa bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah lubang hitam yang menguap, tumbukan neutron bintang, atau pancaran bintang berkekuatan magnet tinggi. Namun, belum ada ilmuwan yang menyebutkan kemungkinan bahwa sinyal itu dikirimkan oleh mahluk lain yang memiliki kecerdasan di luar angkasa. (News.com.au)