Militer AS Ciptakan Implan Otak untuk Kembalikan Ingatan yang Hilang

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2014 | 07:28 WIB
Militer AS Ciptakan Implan Otak untuk Kembalikan Ingatan yang Hilang
Ilustrasi otak manusia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Amerika Serikat sudah menunjuk dua universitas untuk memimpin sebuah penelitian, yang bertujuan mengembangkan cara membuat implan otak untuk mengembalikan ingatan yang hilang. Implan otak itu akan digunakan membantu para veteran yang mengalami cedera otak.

Restoring Active Memory (RAM), proyek milik badan riset pertahanan AS (DARPA) yang diperkenalkan Selasa (8/7/2014), merupakan inisiatif untuk mengembangkan neuroprostetik nirkabel yang bisa ditanam dalam tubuh manusia dan akan digunakan pada tentara yang mengalami cedera trauma otak.

Dua universitas yang terpilih mengembangkan proyek itu adalah The University of California, Los Angeles (UCLA) dan University of Pennsylvania, di Philadelphia, demikian kata manajer program DARPA, Justin Sanchez.

Menurut Sanchez, para peneliti akan menanam sebuah elektrode di otak yang akan mengantarkan sinyal-sinyal listrik ke bagian-bagian tertentu di otak. Metode itu disebut deep brain stimulation, karena memang diharapkan bisa meransang syaraf-syaraf di otak.

Ada banyak jenis ingatan, tetapi RAM akan fokus pada yang disebut declaratif memory, seperti peristiwa, waktu, atau tempat.

Dalam proyek itu UCLA akan menerima dana riset sebesar 15 juta dolar AS (sekitar Rp174,3 miliar) dan University of Pennsylvania menerima 22,5 juta dolar AS (sekitar Rp261,5 miliar).

UCLA akan fokus mempelajari proses kerja memori di entorhinal cortex, bagian otak yang dikenal sebagai gerbang pembentukan ingatan. Mereka akan mengembangkan model komputer yang menjelaskan cara merangsang otak untuk mengembalikan ingatan yang hilang.

Sementara University of Pennsylvania akan fokus untuk memahami cara kerja sirkuit-sirkuit otak, terutama yang terletak pada frontal cortex, area tempat ingatan jangka panjang dibentuk.

Sejauh ini kedua universitas itu akan fokus pada cara-cara untuk mengembalikan ingatan yang hilang dan bukan pada cara menghapus ingatan, jelas Sanchez.

Proyek RAM adalah satu dari dua program yang bertujuan menciptakan impan otak untuk mengembalikan fungsi kejiwaan pada para veteran. Dua program itu masuk dalam inisiatif BRAIN yang diluncurkan Presiden Barack Obama pada April 2013 dan menelan dana 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp52,3 triliun). [Live Science]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI