Suara.com - Sebuah perusahaan teknologi asal Lexington, Massachusetts, Amerika Serikat, baru-baru ini berhasil membuat sebuah alat kontrasepsi elektronik. Alat berbentuk chip tersebut nantinya akan ditanam di bawah kulit penggunanya dan dikendalikan dengan remote control.
Alat tersebut berukuran sangat kecil. Dengan dimensi 20x20x7 milimeter, alat itu bisa ditanam di bawah kulit bokong, lengan, atau perut.
Alat ini setiap harinya akan mengeluarkan sebanyak 30 mikorgram levonorgestrel, sejenis hormon yang selama ini dipakai untuk keperluan kontrasepsi. Para pembuatnya mengklaim, alat ini bisa memberikan dosis yang lebih akurat dibanding injeksi manual.
Hebatnya lagi, alat ini bisa bertahan hingga 16 tahun di bawah kulit. Alat itu dibuat dengan titanium dan platina yang tahan karat.
Menurut Pia Georg Jensen, dokter bedah, prosedur pemasangan alat ini hanya berlangsung kurang dari 30 menit. Selain itu, hanya diperlukan bius lokal untuk memasang atau melepasnya dari dalam tubuh.
Menurut catatan Massachussets Institute of Technology, MicroCHIPS, perusahaan pembuat alat ini, akan menguji uji pra-klinis di Amerika Serikat tahun depan. Perusahaan itu menargetkan alat tersebut sudah bisa dipasarkan pada tahun 2018. (Dailymail)