Suara.com - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan memanfaatkan limbah biji salak untuk membuat dan mengembangkan sandal terapi rematik portabel.
"Limbah biji salak dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai jual dengan menciptakan produk kreatif 'Portable Reumathic' (Pormathic) sebagai alat terapi berupa alas kaki kesehatan," kata koordinator tim Dianing Meijayanti di Yogyakarta, Minggu (29/6/2014).
Menurut dia, alat terapi rematik itu sangat fleksibel yakni sebagai alas kaki baik sandal maupun sepatu, dan sebagai karpet jalan refleksi yang dapat dibawa ke mana pun.
"Pembuatan sandal Pormathic itu diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan seperti limbah biji salak dan karet. Biji salak kemudian direndam ke dalam alkohol selama 20 menit," kata Dianing.
Selanjutnya biji salak dikeringkan dan diberi warna. Pada tahap pewarnaan itu biji salak dicat agar tampilannya lebih menarik.
Warna pada sandal Pormathic disesuaikan dengan keinginan konsumen. Setelah dicat dilanjutkan dengan pembuatan desain dan pola.
Dianing mengatakan alas karet itu kemudian ditempeli biji salak dan dibentuk berdasarkan ukuran kaki yang diinginkan yakni ukuran mulai dari 28 sampai 43.
Selanjutnya dilakukan "finishing" dengan merapikan hasil tempelan, pewarnaan, dan jahitan sehingga dihasilkan produk Pormathic yang siap dipasarkan. Sandal Pormathic dipasarkan dengan harga Rp89.999 per pasang.
"Promosi produk itu kami lakukan antara lain dengan melalui jejaring sosial twitter: @por_matic dan blog: pormatic.blogspot.com. Selain itu juga melalui iklan pada pamflet dan pameran," katanya.
Mahasiswa UNY anggota tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) itu antara lain Gamarina Isti Ratnasari, Sumbaji Putranto, dan Ismi Solikhatun. (Antara)