Suara.com - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan masukan dari netizen (pengguna internet) soal pemblokiran yang tidak perlu terhadap beberapa situs oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di bawah kepemimpinan politisi PKS, Tifatul Sembiring.
Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan bahwa secara pribadi dirinya cenderung tidak setuju dengan adanya pemblokiran. Namun menurutnya, bila mengancam keamanan negara, pemblokiran terhadap sebuah situs tertentu tetap dirasakan penting.
"Kebebasan itu biarkan tetap berjalan. Saya terus terang anti blokir. Tapi kalau menyangkut keamanan negara, gimana tidak?" kata Jokowi, seusai menghadiri acara "Jokowi Ngobrol Bareng Netizen", di Hotel Lumire, Jakarta, Jumat (27/6/2014) dini hari.
Diketahui, salah satu situs yang diblokir Kemenkominfo adalah situs Vimeo.com. Menurut sejumlah netizen, situs tersebut tidak seharusnya diblokir, karena menyediakan lahan untuk memajang karya video yang dibuat oleh netizen Indonesia. Menanggapi hal itu, Jokowi pun mengaku tidak setuju bila situs seperti itu diblokir.
"Itu yang saya tidak setuju," tegas Jokowi.
Kendati tidak setuju atas pemblokiran tersebut, Jokowi menilai Tifatul cukup cocok dalam tugasnya membangun bidang teknologi informasi bangsa sejauh ini. Menurutnya, saat ini pembangunan TI di Indonesia sudah cukup baik. "Jadi dilihat (dulu), yang mana yang diblokir," katanya.
Dalam acara tersebut, salah satu netizen, fashion blogger Sonia Eryka, pemilik akun Twitter @SoniaEryka, mengatakan soal banyaknya anak muda yang memiliki daya untuk membuat industri kreatif. Namun dia menyayangkan ketika sejumlah situs yang menjadi wadah untuk menyalurkan industri kreatif itu ternyata diblokir.
"Internet kan jalan yang besar untuk mengenalkan Indonesia. (Tapi) Ada beberapa situs yang diblokir. Kita harap, nantinya (Indonesia) jangan punya Menteri Komunikasi dan Informatika yang kaya gitu lagi," tukas Sonia.