Suara.com - Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, menemukan bahwa Facebook menjadi media yang paling sering disasar oleh penjahat dunia maya yang menggunakan modus phising. Menurut riset yang digelar Kaspersky Lab, ada 22 persen penipuan online dalam bentuk phising yang ditemukan di Facebook.
Dari total phising yang dilacak produk-produk keamanan Kaspersky, sebanyak 35 persen menggunakan modus mengimitasi situs-situs media sosial untuk menyebarkan penipuan dan tautan berbahaya.
Kaspersky mencatat lebih dari 600 juta upaya dilakukan oleh para pengguna produknya untuk mengakses situs berbahaya. Dari jumlah itu sebanyak 20.000 upaya untuk masuk ke laman-laman Facebook palsu.
Kaspersky menjelaskan bahwa alasan utama para peretas menggunakan Facebook karena ingin membajak akun korban dan meminta tebusan atau untuk menjual akun tersebut ke pihak ketiga. Pihak ketiga ini biasanya mencuri kendali akun Anda untuk mengirim spam ke pengguna Facebook lain.
Phising, modus yang sedang marak digunakan oleh para penjahat di dunia maya, biasanya dilakukan untuk mencuri data sensitif tentang keuangan atau bahkan membajak akun media sosial seseorang.
Para pelaku phising menciptakan email, tautan, dan web yang sangat mirip dengan situs-situs media sosial. Dengan alat-alat itu mereka akan berharap pengguna akan tertipu dan menyerahkan data-data personal mereka yang akan dimanfaatkan untuk tujuan negatif.