Suara.com - Sejumlah laman Google telah diblokir oleh pemerintah Cina sebagai bagian dari upaya pengetatan sensor menjelang peringatan 25 tahun peristiwa pembantaian di Tiananmen.
Keamanan di kota Beijing juga diperketat. Polisi terlihat berjaga di sejumlah jalanan serta menangkan belasan orang yang berusaha untuk melakukan peringatan Tiananmen.
“Saya disuruh untuk tetap tinggal di rumah, jadi saya tidak bisa bekerja dengan normal,” kata aktivis lingkungan hidup Wu Lihong.
Pemerintah Cina kemungkinan besar akan memblokir Google hingga 10 Juni nanti. Hari Minggu lalu, polisi di Beijing menahan seorang warga Australia yang membuat karya seni terkait peristiwa berdarah pada 4 Juni 1989 itu.
Peristiwa Tiananmen berdarah terjadi ketika ribuan pengunjuk rasa dilindas oleh tentara dalam aksi prodemokrasi. Pengunjuk rasa tersebut tidak membawa senjata.
LSM Amnesty International mengungkapkan, penangkapan aktivis yang dilakukan Cina merupakan bentuk tindakan represif. Berdasarkan data Amnesty International, 17 aktivis telah ditahan dan 30 lainnya diminta untuk tidak keluar rumah. (AFP/CNA)