Suara.com - Sekelompok ilmuwan sedang mengembangkan sebuah robot mungil yang bisa mengoperasi janin di dalam kandungan. Robot ini diklaim akan mampu mengoperasi janin yang mengalami kelainan pada tulang belakangnya.
Robot itu sedang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas College London. Anggaran penelitian itu kabarnya mencapai 10 juta Poundsterling atau setara Rp197 miliar.
Robot kecil itu nantinya akan dimasukkan dalam rahim ibu hamil. Si robot kemudian akan mengambil gambar 3 dimensi dari janin dan melakukan pembedahan di dalam rahim.
Jika berhasil dikembangkan, robot itu akan dapat melakukan pembedahan terhadap kelainan janin seperti spina bifida. Spina bifida merupakan kelainan di mana tulang belakang jani tidak terbentuk dengan sempurna. Spina bifida adalah kasus yang terjadi pada satu dari 1.000 bayi.
Selama ini, belum ditemukan cara untuk mencegah kelainan tersebut. Pasalnya, operasi untuk mengatasi kelainan itu hanya bisa dilakukan saat janin masih berusia 26 minggu. Dengan adanya robot itu, maka operasi yang awalnya mustahil dilakukan, nantinya akan bisa dieksekusi. Bahkan, robot ini akan bisa dimasukkan dalam rahim saat janin masih berusia 16 minggu.
Tak hanya kelainan Spina bifida, robot ini nantinya akan dipakai untuk melakukan pembedahan lain.
"Tujuannya adalah untuk menciptakan teknologi bedah untuk menangani beragam penyakit di dalam kandungan, dengan risiko terkecil bagi ibu maupun bayinya," kata Profesor Sebastien Ourselin, kepala proyek pengembangan robot tersebut. (Mirror)