Suara.com - Hanya beberapa hari setelah Google memamerkan prototipe mobil otomatisnya, Intel seperti tak mau ketinggalan. Raksasa teknologi itu langsung memperkenalkan "in-vehicle solutions platform", yang diklaim mampu dipakai untuk mewujudkan kendaraan otomatis seperti mobil Google.
Platform tersebut merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras dan perangkat lunak intel. Perangkat itu terdiri atas prosesor, sistem operasi, dan kit pengembangan. Teknologi ini akan dapat dimanfaatkan para produsen dan distributor mobil dalam kurun waktu 12 bulan dengan biaya 50 persen lebih murah.
Selangkah lebih maju dari Microsoft, Google lebih dahulu memamerkan mobil otomatisnya awal pekan ini. Mobil dua kursi tanpa setir dan pedal rem itu memiliki bentuk yang unik.
Mobil otomatis merupakan produk yang memiliki potensi besar di masa depan. Tak heran banyak perusahaan teknologi yang terjun dalam pengembangan industri tersebut.
Mobil otomatis menawarkan keamanan dalam berkendara. Beragam sensor yang ada pada mobil otomatis memungkinkan mobil bergerak sesuai dengan keadaan di jalan raya.
Contoh kecilnya, mobil Google bisa melambat jika ada pejalan kaki yang menyeberang. Sensor pada mobil juga bisa mendeteksi keberadaan kendaraan yang tidak terlihat di tikungan. Selain mencegah kecelakaan, mobil ini akan mengurangi kemacetan, menghemat bahan bakar, mengurangi kebutuhan lahan parkir, serta memungkinkan mereka yang tidak bisa mengemudi untuk bepergian secara mandiri. (Mashable)