Ilmuwan Uji Coba Teknik 'Perpanjangan Nyawa'

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 27 Mei 2014 | 21:13 WIB
Ilmuwan Uji Coba Teknik 'Perpanjangan Nyawa'
Ilustrasi ahli bedah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok ahli bedah Amerika Serikat (AS) akan mengujicobakan teknik medis untuk menunda kematian seorang yang sedang terluka parah. Untuk melakukan itu, para ahli akan menyedot seluruh darah yang menjadi sumber kehidupan orang tersebut.

Sekilas, memang aneh kedengarannya. Manusia butuh darah untuk bertahan hidup. Tanpa darah, manusia akan mati. Namun, apa yang dilakukan para ahli bedah ini akan mematahkan semua anggapan tersebut.

Para ahli bedah di Rumah Sakit Presbyterian UPMC di Pittsburg, AS akan melakukan tindakan medis yang disebut sebagai "suspended animation" atau bisa juga disebut "perpanjangan nyawa". Prosedur medis ini akan menjadi yang pertama di dunia.

Mereka akan mengambil 10 orang dengan luka tikam atau luka tembak parah. Demikian parahnya, sehingga terlalu berisiko untuk dioperasi dan diselamatkan nyawanya. Alih-alih langsung membedah dan merawat luka yang dideritanya, para ahli justru menyedot habis darah pasien tersebut. Ya, menyedot darah dalam tubuh pasien sampai kering.

Sebagai gantinya, ahli bedah memasukkan cairan garam dingin ke dalam tubuh. Cairan tersebut akan mendinginkan tubuh, memperlambat kerja organ tubuh dan menunda kematian akibat kehilangan banyak darah.

Dengan melakukan hal itu, para ahli punya waktu tambahan untuk merawat luka-luka yang dialami pasien. Namun, teknik ini memiliki kekurangan pula. Waktu tunda kematian hanya bisa dilakukan selama maksimal empat jam.

"Jika pasien sampai di meja operasi dua jam setelah sekarat, mustahil untuk menolongnya dari kematian. Pasien hanya bisa diselamatkan saat mereka dalam keadaan sekarat," kata dokter bedah di Universitas Arizona Peter Rhee yang membantu mengembangkan teknik tersebut.

Teknik ini pernah diujicobakan pada hewan babi dan sebagian besar berhasil dengan mulus. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI