Suara.com - Ilmuwan kontroversial dari Unversitas Stanford, Amerika Serikat, Paul Ehrlich mengatakan bahwa kelebihan penduduk akan memaksa manusia mengonsumsi mayat. Dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post, dia bilang bahwa tren populasi yang terus naik akan menjadikan manusia kanibal.
Penyebabnya, jelas Ehrlich, adalah karena sumber daya alam akan semakin berkurang dan habis, sehingga manusia dipaksa mengubah kebiasaan makan serta tradisi pertaniannya di masa depan.
"Kita sebentar lagi akan bertanya-tanya, apakah dibolehkan memakan mayat manusia karena kita semua kelaparan," kata Ehrlich.
Ehrlich menjelaskan bahwa dalam 45 tahun mendatang Bumi akan disesaki oleh 2,5 miliar orang dan karena pesatnya pertambahan populasi itu perang sumber daya tidak akan terelakkan.
Ehrlich sendiri mencuri perhatian dunia dengan ramalannya tentang ledakan penduduk dalam buku yang diterbitkan pada 1968. Dalam buku itu dia mendesak negara-negara untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk menghindari krisis.
"Pada 1970an dunia akan melewati masa kelaparan, ribuan hingga jutaan orang akan mati kelaparan," prediksi dia saat itu. Pada era itu dunia, terutama belahan dunia Afrika dan Asia dilanda kelaparan mematikan.
Dan sekali lagi peringatan yang sama disampaikan Elrich sambil menyalahkan media yang menurut dia gagal mengambil tindakan. (Daily Mail)