Kedua species itu dipilih karena salah satu dari mereka bersifat hiperthermofilik, yang artinya bisa bertahan di bawah suhu panas yang ekstrem. Sementara salah satu spesies bersifat termofilik, yang bisa bertahan di suhu hangat.
"Suhu dingin di Mars menghambat pertumbuhan mereka, tetapi mereka bertahan," kata Mickol, "Ketika mereka kembali ke suhu hangat, mereka bisa bertumbuh, bermetabolisme kembali." (Phys.org)