Suara.com - Sebuah materi yang ditemukan para penliti dari Universitas Utrect, Belanda, menjelaskan kalau meteor berdiameter 10 km yang menabrak bumi 66 juta tahun lalu, tidak hanya membuat spesies dinosaurus punah, tapi juga mengakibatkan musim dingin hampir sepanjang 100 tahun.
Musim dingin itu muncul karena sinar matahari terbllokir alias tidak bisa menembus bumi yang dikenal sebagai planet biru dan menyebabkan suhu dilautan melorot hingga tujuh derajat Celcius.
Lokasi tumbukan meteor yang dinamakan Chicxulub di Mexico, menyebarkan debu yang berterbangan hingga ke atmosfir dan menghalangi sinar matahari sehingga membuat temperature bumi turun drastis.
Hal itulah yang diperkiarakan memicu kepunahan dinosaurus dan berkahirnya periode mahluk besar yang hingga kini belum terbukti.
Pakar dan peneliti suhu atau Paleoklimatolgi menemukan bukti justru setelah mempelajari lapisan sedimen bebatuan di Texas, Amerika, yang diperkirakan seumur dengan ledakan meteor itu.
Para peneliti juga menemukan organisme di bebatuan tersebut menunjukkan bagaimana susuhu bisa anjlok drastis.
Di area yang sama juga ditemukan lapisan pasir dan minyak yang disebabkan oleh tsunami raksasa akibat tubrukkan meteor. Sebagai buktinya adalah lapisan mineral iridium yang sama ditemukan pada meteor. (news.com.au)