Ilmuwan Temukan Sperma Raksasa

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 14 Mei 2014 | 18:50 WIB
Ilmuwan Temukan Sperma Raksasa
Ilustrasi sperma (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Australia berhasil menemukan sperma-sperma raksasa milik udang purba yang hidup sekitar 17 juta tahun lalu. Sperma raksasa itu ditemukan situs purbakala Austsralia, Riversleigh World Heritage Fossil Site.

Sperma raksasa itu diperkirakan lebih panjang dari tubuh udang jantan itu sendiri. Sperma yang lebih besar dari pemiliknya itu tergulung rapi di dalam organ seksual udang air tawar, yang dikenal dengan nama ostracod.

"Ini adalah fosil sperma tertua yang pernah ditemukan dalam catatan geologi," kata Profesor Mike Archer, pakar biologi dari UNSW, Australia. Dia telah menggali fosil-fosil purbakala di Riversleigh World Heritage Fossil Site selama 35 tahun.

Riversleigh World Heritage Fossil Site sendiri adalah sebuah lokasi penggalian purba kala di barat laut Queensland, yang kaya akan fosil-fosil mahluk purba Australia seperti platipus raksasa dan kangguru pemakan daging.

"Tetapi penemuan fosil sperma raksasa, lengkap dengan inti sel sperma, sangat tidak terduga," jelas Archer.

Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Penemuan sperma purba itu sendiri bermula ketika Archer dkk menemukan fosil ostracod pada 1988. Fosil-fosil itu lalu dikirim ke John Neil, pakar ostracod di La Trobe University, Victoria, Australia. Neil yang kemudian menyadari adanya jaringan-jaringan lembut di dalam tubuh udang mungil itu.

Neil kemudian menunjukkan temuan itu ke peneliti Eropa yang kemudian meneliti fosil itu di Prancis, menggunakan teknologi mikroskop yang lebih canggih.

Hasil pengamatan para ilmuwan Eropa itu menemukan bahwa fosil udang itu masih punya organ dalam yang cukup lengkap, termasuk organ-organ seksualnya. Di dalam organ seksual itu masih terdapat sel-sel sperma raksasa, lengkap dengan nukleus yang berisi kromosom dan DNA binatang purba tersebut.

Juga di dalam organ seksual itu ditemukan sebuah pompa kecil, yang digunakan untuk mendorong sperma-sperma raksasa itu ke organ seksual udang betina. Mereka mengukur panjang sperma itu sekitar 1,3 milimeter, sedikit lebih panjang dari ostracod itu sendiri. (Phys.org)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI