Suara.com - Virus komputer kian banyak jenisnya dan kini sudah banyak menginfeksi telepon seluler pintar. Tiap orang punya cara sendiri untuk melawan serangan virus atau program jahat, biasanya dengan memasang aplikasi antivirus. Tetapi banyak yang lupa bahwa jenis ponsel pintar yang digunakan banyak berpengaruh.
Android, iOS, Blackberry, atau Windows Phone - empat sistem operasi ponsel pintar utama dunia - sama-sama rentan terhadap serangan virus. Di Android misalnya, menurut analisis Kaspersky, ada sekitar 200.000 virus unik yang mengintai.
Lalu sistem operasi mana yang paling aman?
Android
Sistem operasi milik Google ini adalah penguasa pasar ponsel dunia. Sekitar 80 persen pengguna ponsel pintar dunia menggunakan Android. Itu mustahil karena harga yang murah dan beragam merek yang menggunakan sistem itu.
Sayangnya Android adalah sistem yang paling lemah dalam soal virus. Google memang mengontrol aplikasi yang dijual di Google Play, tetapi banyak situs Google Play bodong yang menawarkan banyak aplikasi "beracun" secara cuma-cuma. Masalah utama Android adalah popularitasnya yang mengundang peretas dan sifatnya yang open source.
Karenanya para pengguna Android sangat disarankan untuk meng-install aplikasi antivirus.
Apple
Jika Anda belum melakukan "jailbreak" terhadap iPhone Anda, maka gadget itu boleh dikatakan lebih aman, meski tidak aman sama sekali. "Jailbreak" akan menyebabkan Anda kehilangan perlindungan dari Apple dan membuka celah bagi virus, meski dengan itu juga Anda bisa lebih bebas memasang aplikasi di ponsel Anda.
Sistem iOS yang digunakan Apple punya banyak fitur internal yang bisa mengurangi risiko terjangkit virus dan sistem yang dengan cepat menemukan serta memperbaiki masalah jika ada virus yang terdeteksi. Karenanya salah satu cara sederhana untuk melindungi iPhone dari virus adalah dengan menaati saran Apple untuk meng-upgrade sistem.
Windows Phone
Jika Anda menggunakan sistem bikinan Microsoft ini, maka Anda boleh tidak panik sekarang. Jumlah pengguna yang kecil, sekitar 2,3 persen dari pasar dunia, menjadikan ponsel dengan sistem ini target yang tidak menarik bagi peretas.
Tetapi Microsoft juga belajar dari Apple dan mengendalikan dengan ketat konten apa saja yang boleh masuk dalam sistemnya.