Suara.com - Jeffrey Katzenberg, direktur eksekutif Dream Works, studio film animasi terkemuka asal Amerika Serikat, meramalkan bahwa tidak lama lagi harga untuk menonton film akan tergantung pada ukuran layar yang digunakan untuk menonton.
Sejauh ini, harga untuk menonton film di bioskop adalah yang paling mahal. Tetapi harga untuk menonton film di telepon seluler pintar akan lebih murah dari nonton film di televisi, demikian kata Katzenberg pekan ini di Los Angeles, AS.
"Anda akan membayar (untuk menonton film) per inci," Katzenberg.
Dalam visi Katzenberg, seiring dengan semakin jamaknya gadget dan teknologi televisi cerdas (smart tv), biaya yang harus dikeluarkan untuk menyaksikan film di layar yang lebih kecil harusnya lebih murah.
Ia membayangkan bahwa di masa depan, sebuah film hanya akan tayang 17 hari di bioskop - waktu rata-rata sebuah film meraup untung maksimal. Setelah itu Anda bisa menyaksikan secara pribadi, baik di layar televisi di rumah maupun di gadget.
"Film di layar lebar akan dihargai sekitar Rp170.000, sementara di layar tv 75 inci harganya Rp.50.000, dan di ponsel pintar akan dihargai Rp 23.000," jelas Kazerberg, "Jika itu terwujud, dan pasti akan terwujud, cara itu akan memperbarui industri perfilman."
Dengan mimpi itu dia tentu berharap bahwa distribusi film via toko-toko konten digital seperti Google Play milik Android dan iTunes di Apple akan lebih berkembang dari saat ini.
Meski demikian Katzenberg meramalkan bahwa butuh satu dekade agar mimpinnya itu terwujud. (Time.com)