Suara.com - Mata belo dan bibir ranum mungkin membuat lelaki di Jepang tergila-gila, tetapi di Nepal para lelaki tidak tertarik pada perempuan cantik nan feminin.
Itu adalah hasil sebuah penelitian terbaru tentang preferensi lelaki terhadap wajah perempuan di 28 negara. Studi itu menunjukkan bahwa lelaki tertarik pada perempuan cantik - dengan mata besar, bibir sensual, dan dagu yang menggantung - hanya jika mereka hidup di negara-negara kaya.
Para peneliti dalam studi itu belum mengetahui alasan di balik preferensi itu. Mereka menduga faktor evolusi yang menyebabkan kecenderungan itu, setidaknya memengaruhi alam bawah sadar.
Maksudnya, lelaki yang hidup di lingkungan yang keras berpikir bahwa anak-anak mereka akan punya peluang bertahan hidup lebih baik jika mereka kawin dengan perempuan yang bisa memperoleh banyak sumber daya.
"Lelaki yang hidup di kondisi berat lebih memilih perempuan yang tidak feminin, karena perempuan feminin dinilai kurang dominan secara sosial," kata Urszula Marcinkowska, kandidat doktor pada University of Turku, Finlandia, peneliti dalam studi itu.
Marcinkowska tertarik meneliti preferensi lelaki terhadap perempuan setelah mempelajari penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa lelaki maskulin dinilai sangat menarik oleh perempuan di negara misikin.
Dagu kokoh, mata tajam, dan alis yang dominan menunjukkan seorang lelaki punya gen kuat yang bisa diturunkan kepada anak-anaknya, demikian hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, Maret 2013.
Dalam peneltian terbaru, Marcinkowska ingin mencoba melihat apa yang dicari lelaki pada perempuan di dunia ketiga.
Marcinkowska merekrut 1972 responden lelaki secara online dari 28 negara dan meminta mereka menilai foto seorang perempuan. Foto itu bergambar wajah satu perempuan dalam tiga versi, feminin, normal, dan maskulin.
Memang secara umum lelaki dari seluruh dunia lebih memilih wajah yang feminin ketimbang yang maskulin. Tetapi tingkat preferensi mereka beragam. Di negara miskin - dengan indikator rendahnya angka harapan hidup serta tingginya angka kematian ibu dan anak - lelaki tidak begitu tertarik dengan perempuan feminin.