Suara.com - Ambisi manusia untuk mengunjungi planet tetangga Mars agaknya bakal sulit terpenuhi, menyusul sebuah temuan terbaru yang diekspose terkait radiasi sinar kosmik galaksi.
Radiasi kosmik yang terdiri dari partikel tingkat tinggi ini disebut bisa membunuh sel manusia, bahkan sampai menyebabkan kanker. Masalah lainnya, yakni soal perisai tubuh manusia untuk bisa menahan radiasi.
Laporan yang dipublikasi jurnal ilmiah PLOS One menyebutkan seorang astronot bisa menerima dosis radiasi sinar kosmik melebihi batas seumur hidup mereka setelah 18 bulan (untuk perempuan) atau dua tahun (untuk pria) di Stasiun Antariksa Internasional.
"Jenis tumor yang disebabkan ion sinar kosmik, lebih agresif daripada apa yang kita dapatkan dari radiasi lainnya," kata pakar radiasi Francis Cucinotta yang menulis laporan tersebut.
Itu artinya cuma satu pemecahannya untuk bisa jalan-jalan ke Mars atau luar angkasa, yakni perlindungan terhadap radiasi.
Cucinotta memperikirakan harapan hidup astronot bisa lebih pendek sekitar 15 sampai 24 tahun kalau memaksakan tetap mengirimkan misi manusia ke planet merah tersebut.
Saat ini, NASA memang sudah mengambil langkah untuk memastikan agar astronotnya tidak mati gara-gara kanker, setelah sering terkena radiasi di luar angkasa.
Tapi sayangnya menurut Cucinotta, strategi NASA tidak berlaku untuk perjalanan angkasa luar yang lebih jauh.
“Setelah kita tahu lebih, kita bisa mencari jawabannya dan bisa menekan prakiraan risiko,” katanya. (PLOS One/news.com.au)