Studi: Jalan Kaki Bisa Meningkatkan Kreativitas

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 26 April 2014 | 11:58 WIB
Studi: Jalan Kaki Bisa Meningkatkan Kreativitas
Ilustrasi jalan kaki (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa berjalan kaki bisa meningkatkan kretativitas seseorang. Studi itu menjelaskan mengapa banyak seniman besar dunia sangat menyukai aktivitas jalan kaki.

Dua komposer besar dunia, Pyotr Ilich Tchaikovsku dan Ludwig van Beethoven, novelis handal Charles Dickens, serta filsuf Soren Kierkegaard dikenal sebagai orang-orang yang sangat gemar meluangkan waktu beberapa jam setiap hari untuk berjalan kami di luar rumah.

"Banyak orang secara anekdot mengatakan bahwa mereka bisa berpikir dengan sangat baik saat berjalan," kata Marily Oppezzo, ilmuwan dari Santa Clara University, AS, yang memimpin riset itu.

Dalam studi yang digelar di Stanford University itu Oppezzo bersama rekan-rekannya mengundang sejumlah mahasiswa sebagai sukarelawan. Dalam eksperimen itu peneliti meminta para sukarelawan untuk sejumlah tugas yang berkaitan dengan berpikir kreatif sambil duduk. Tugas kedua diminta diselesaikan sambil berjalan di atas treadmill.

Hasil eksperimen pertama itu menemukan bahwa orang yang menjawab tugas-tugasnya sambil berjalan, nilainya lebih tinggi dari orang yang duduk.

Dalam tes itu para sukarelawan diberikan nama sebuah objek dan diminta untuk mencari fungsi alternatif dari benda itu dalam empat menit. Salah satu peserta dalam studi itu misalnya, ketika diminta memikirkan soal kancing baju, menulis bahwa benda itu bisa digunakan sebagai gagang pintu di rumah boneka, mata boneka, saringan kecil, dan untuk dijatuhkan ke tanah agar menjadi jejak yang bisa dilacak saat berjalan.

Para peneliti belum bisa menjelaskan mengapa berjalan bisa meningkatkan kreativitas. Mereka berencana menggelar penelitian untuk menemukan hubungan antara jalan atau aktivitas fisik serupa dengan perubahan kognitif pada otak.

Temuan mereka itu diterbitkan dalam jurnal Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition. (LiveScience)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI