Suara.com - Gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada Selasa 29 April mendatang. Tetapi hanya segelintir warga di Bali dan Nusa Tenggara, demikian juga di Australia yang bisa menyaksikan peristiwa langka itu.
Gerhana matahari pekan depan itu merupakan gerhana matahari pertama dari dua gerhana matahari yang diperkirakan terjadi selama 2014. Gerhana matahari kedua diperkirakan terjadi pada 23 Oktober mendatang.
Menurut Space.com fenomena alam yang akan terjadi pekan depan itu adalah jenis gerhana matahari anular dan bukan gerhana total. Artinya bulan tidak akan benar-benar menutup matahari, tetapi menyisakan sedikit celah sehingga terlihat seperti cincin api di langit.
Gerhana matahari anular terjadi karena pada 29 April bulan akan mendekati titik terjauhnya dari Bumi, sehingga terlalu kecil untuk menciptakan gerhanan matahari total.
Meski demikian gerhana matahari itu hanya akan bisa disaksikan dengan sempurna dari Antartika, wilayah paling selatan Bumi yang tidak berpenghuni. Dari Australia, fenomena itu hanya bisa disaksikan dalam porsi hanya 55 persen.
Sementara mereka yang berada di Bali dan kepulauan Nusa Tenggara akan hanya melihat sebagian kecil matahari tertutup oleh bulan pada 29 April nanti. (www.weather.com)