Studi: Suami Berpenis Besar Lebih Cenderung Diselingkuhi Istri

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 25 April 2014 | 11:12 WIB
Studi: Suami Berpenis Besar Lebih Cenderung Diselingkuhi Istri
Ilustrasi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peribahasa "senjata makan tuan" tampaknya cocok benar untuk sebuah hasil penelitian terbaru tentang ukuran penis lelaki.

Sering menjadi simbol kekuatan dan daya tarik seksual laki-laki, penis berukuran lebih besar rupanya tidak menjamin kesetiaan pasangan. Bahkan sebaliknya.

Sebuah studi di Kenya menunjukkan bahwa suami berpenis besar, istrinya akan lebih cenderung berselingkuh dengan lelaki lain. Studi yang diterbitkan di jurnal PLOSOne edisi April itu bertujuan untuk memahami perilaku manusia dalam hubungan, khususnya mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong perempuan berselingkuh.

Penelitian itu melibatkan 545 pasangan suami istri sebagai responden.

Dalam salah satu bagian penelitian, para peneliti meminta para suami memperkirakan ukuran penisnya saat sedang ereksi, membandingkannya dengan mistar sepanjang 15 inci (38 cm). Perkiraan suami itu akan dibandingkan dengan perkiraan istri. Jika berbeda, maka yang diambil adalah angka tengah dari perkiraan keduanya.

"Semakin panjang penis suami, semakin besar kecendrungan istrinya berselingkuh," tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Bahkan para peneliti memberikan gambaran yang lebih rinci: setiap satu inci panjang penis, maka peluang istri berselingkuh naik satu setengah kali. Menurut para ilmuwan itu, perempuan dalam penelitian itu menganggap penis besar menyakitkan dalam hubungan seks. Akibatnya mereka tidak menikmati hubungan seks.

Menurut studi itu, 6,2 persen dari 545 perempuan yang terlibat dalam studi itu pernah berselingkuh. Faktor lain yang menyebabkan mereka berselingkuh adalah kekerasan dalam rumah tangga, berhubungan seks dengan gaya yang tidak disukai, menikah di bawah usia 25 tahun, dan tidak terpuaskan dalam hubungan seks.

Perempuan menjadi fokus dalam studi itu karena di Kenya penyebaran virus HIV lebih banyak melalui perempuan. Menurut para peneliti, penyebaran HIV bisa dibatasi jika mereka mengetahui alasan di balik perilaku seks tidak aman. (Huffington Post)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI